TRIBUNJATIM.COM - Soerang anak pendukung Prabowo dicoret orang tuanya yang pendukung fanatik Ganjar dari Kartu Keluarga.
Kejadian ini dialami wanita berusia 41 tahun warga Bekasi, Jawa Barat, berinisial M.
M kini tak lagi dianggap anak oleh ayahnya yang dukung Ganjar di Pilpres 2024.
Bahkan M disuruh ayahnya agar minta makan ke capres no urut 02.
Seperti apa kejadian tersebut selengkapnya?
Memang masa pemungutan suara Pilpres 2024 sudah berakhir.
Namun perdebatan yang dilatari perbedaan pilihan capres cawapres masih terjadi antara M dan ayahnya.
M menceritakan, sang ayah merupakan pendukung fanatik pasangan capres cawapres no urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sementara M mendukung pasangan capres cawapres no urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pada Desember 2023, M mengunggah dukungannya terhadap Prabowo-Gibran di Facebook.
"Pas saya menyatakan dukung Prabowo bulan Desember, langsung itu saya dibilang 'dicoret dari KK' karena bokap pendukung Ganjar garis keras," katanya.
"Dia enggak terima anaknya dukung Prabowo," tambah M saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (16/2/2024).
Diksi kalimat 'dicoret dari KK' dari sang ayahanda bukan dalam artian sebenarnya.
Melainkan M sudah tak lagi dianggap anak oleh sang ayahanda.
Baca juga: Caleg di Sampang Protes Suaranya Mendadak Berkurang, Ada yang Awalnya 53 Jadi 2
M berkata, kata-kata dirinya tak lagi dianggap anak ditulis sang ayah di dalam kolom komentar unggahannya.
"Dia bilang, 'kamu kalau dukung Prabowo, minta makan siang saja sama Prabowo."
"Kamu bukan anak saya lagi'. Digituin," tutur M yang sudah tidak tinggal bersama dengan sang ayah.
M yang berprofesi sebagai pedagang makanan daring ini menyesalkan peristiwa yang terjadi antara ia dengan ayahnya.
Ia tak menyangka perbedaan pilihan capres bisa sampai memutus hubungan keluarga, apalagi sedarah.
Sebelum dirinya tidak lagi dianggap anak, M dan sang ayah sering adu argumentasi terkait masalah pemilihan calon presiden.
Respons sang ayah sempat membuat keluarga besarnya turun tangan.
Beberapa orang saudara mendekati ayah M dan membujuknya untuk tak bersikap keras terhadap M.
Namun, hingga usai pencoblosan, Y masih tidak mau berdamai dengan M.
M sendiri masih mencoba menghubungi sang ayah, meski sang ayah belum meresponsnya.
"Aku berharap bokap mendukung keputusanku bahwa yang kudukung adalah paslon berbeda dari dia."
"Jangan karena politik kami jadi terpisah," ujar M.
Baca juga: Sosok Dokter Ditegur Mayor Teddy sampai Pasrah Bersandar di Tembok, Pangkat Terkuak, Videonya Viral
Sebelumnya kisah Ozy, pria yang diusir dari rumahnya karena berbeda pilihan capres, juga jadi sorotan.
Ozy diusir mertuanya sendiri karena berbeda pilihan capres.
Diketahui saat Pilpres 2024, mertuanya diketahui memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Sedangkan Ozy mengaku memilih pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Peristiwa ini terjadi di kediaman Ozy bersama mertuanya di Rangkasbitung, Lebak, Banten, pada Rabu (14/2/2024) kemarin.
Ketika Ozy diusir dari rumah, seseorang pun merekam dan mengunggahnya ke TikTok hingga viral di media sosial.
Dalam video viral, mertua Ozy mengenakan baju putih bergambar Prabowo-Gibran menenteng kardus dan melempar ke arah menantunya tersebut.
Ia terdengar menggunakan bahasa Sunda khas Banten.
Ozy pun memahami amarah ibu dari istrinya tersebut dan mengambil kardus dan mengisinya dengan pakaian.
Ia pun mengambil pakaian dari lemari dan menaruhnya ke dalam kardus bak orang yang akan pergi jauh.
Ketika dikonfirmasi, Ozy membenarkan adanya pertikaiannya dengan sang mertua dipantik dengan berbeda pilihan di Pilpres 2024.
"Iya benar, karena saya dukung 01 (Anies-Muhaimin). Karena beda pilihan dengan keluarga."
"Keluarga semua pilih dan dukung 02 Prabowo-Gibran," kata pria yang bekerja sebagai sopir mobil barang tersebut, Kamis (15/2/2024), dikutip dari Tribun Jakarta.
Baca juga: Disebut Beda Pilihan Caleg, Aliran Air Warga Diputus Oknum Timses, Kades Bantah Terlibat: Aman
Ozy mengatakan, awal dirinya diusir saat keluarga melihat di TV hasil hitung cepat (quick count) pada Rabu (14/2/2024) kemarin, yang menyebut bahwa Prabowo-Gibran unggul.
Hasil hitung cepat yang menunjukkan kemenangan Prabowo seolah melegitimasi keyakinan sang mertua,
Ozy pun emosi karena hal itu.
"Setelah lihat di TV hasil quick count Prabowo-Gibran unggul di situ langsung pada emosi," tambahnya.
Istri Ozy juga disebutnya tak berani membela sang suami karena takut dengan mertua.
Saat mertua memarahi Ozy, sang istri lebih memilih duduk bersama anaknya.
"Istri saya duduk lihatin, karena dia ikut pilihan sama orang tuanya dia," ujarnya.
Ozy tak habis pikir dengan sikap mertuanya yang sedemikian fanatik dengan paslon dukungannya.
Padahal Ozy sebelumnya sudah mengingatkan kepada sang mertua soal pilihannya yang berbeda.
"Dari jauh-jauh hari juga saya sudah bilang kalau dukungan dan hak pilih saya mau sama 01. Maunya perubahan, semisal Pak Anies jadi presiden," ujarnya.
Ia pun memilih menjauh sesaat di rumah kontrakan.
"Saya lagi di kontrakan sekarang, sambil nunggu situasinya membaik," pungkasnya.
Lebih lanjut Ozy pun mengungkapkan alasan memilih paslon nomor urut 1 tersebut.
"Siapa tahu semisal Pak Anies jadi presiden bisa ada perubahan. Karena saya berprofesi sebagai sopir," katanya.
Ozy sendiri melihat kinerja Anies Baswedan sewaktu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta terbilang bagus.
"Karena saya lihat kerja nyata bangun stadion JIS."
"Sarana dan prasarana transportasi di Jakarta juga bagus sewaktu jadi Gubernur DKI," pungkas Ozy.