Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Ada motivasi tersendiri di balik kedatangan Widodo C Putro sebagai pelatih baru Arema FC.

Seperti diketahui, Arema FC telah menunjuk Widodo C Putro sebagai pelatih kepala menggantikan Fernando Valente.

Fernando Valente dianggap gagal mendongkrak performa Arema FC di kompetisi Liga 1 2023/2024.

Hal ini membuat pelatih asal Portugal itu, harus didepak dari jabatannya.

Tanpa pikir panjang, manajemen Arema FC pun langsung menunjuk Widodo C Putro sebagai pelatih kepala.

Kedatangan pelatih yang ikonik dengan gol saltonya di era tahun 90an itu ternyata membawa spirit bagi para pemain.

Hal tersebut diungkapkan oleh kapten tim Arema FC, Johan Alfarizi.

Johan Alfarizi menyampaikannya saat sesi jumpa pers sebelum laga Rans Nusantara vs Arema FC pada Rabu (21/2/2024).

Sebagai pemain senior di tim Arema FC, datangnya Widodo C Putro dianggap membawa penyemangat bagi tim.

Sebab, Arema FC saat ini masih terseok-seok di zona degradasi.

Baca juga: Rans Nusantara FC vs Arema FC, Singo Edan Usung Misi Balas Dendam usai Kalah di Kandang

Widodo C Putro diharapkan menjadi juru penyelamat untuk mendongkrak performa Arema FC di musim ini.

"Kami sebagi pemain telah menyiapkan latihan dengan normal," ucap Alfarizi.

"Tentu saja dengan adanya Coach Widodo pemain jadi lebih bersemangat," tambahnya.

Manajemen Arema FC juga memiliki alasan tersendiri mendatangkan Widodo C Putro.

Widodo dianggap memiliki pengalaman dan karakter sebagai seorang pelatih.

Kesuksesannya terbukti saat melatih Bali United di musim 2017 lalu.

Selain itu, sebelum mau melatih tim Arema FC, Widodo juga memiliki beberapa pertimbangan.

Salah satunya ialah dengan meminta persetujuan para pemain Arema FC.

"Saat itu hampir semua pemain menyetujui saya datang ke sini," ujar Widodo.

"Lalu saya putuskan, oke saya mau membantu sebagai seorang pelatih," tambahnya. 

Manajemen Arema FC cukup berharap besar terhadap magis Widodo.

Dia ditargetkan untuk membawa Arema FC lolos dari zona degradasi pada musim ini.

"Tentu saja saya bukan pesulap, tapi saya hanya bisa berdoa dan berusaha," tandasnya.