"Makanya saya berinisiatif menggunakan mahar beras."
"Semakin yakin lagi dari pihak perempuan menyetujui apa yang saya berikan," ujarnya.
Baca juga: Kata Penghulu soal Pengantin di Ponorogo Bermahar Beras 50 Kilogram saat Tahun Kabisat
Dia mengaku bahwa beras yang diberikan sebagai mahar sebanyak 50 kilogram.
Selain itu juga ada emas seberat 1,5 gram, seperangkat alat salat, juga uang sebanyak Rp2,4 juta.
"Beras 50 kilogram itu hasil saya menanam sendiri. Jadi saya tanam, saya rawat, dan hasilnya saya berikan kepada istri saya sebagai mahar," pungkasnya.
Diketahui pernikahan yang berlangsung pada tanggal kabisat tersebut berlangsung khidmat.
Pernikahan berlangsung di musala keluarga pengantin perempuan.
Saat akad nikah, di musala hanya pengantin pria Irwan Sokip bersama keluarga.
Pun ada orang tua pengantin perempuan, Bambang Margono.
Juga dua saksi pernikahan.
Lalu penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Sawoo, Meky Hasan Tachrudin, memimpin pernikahan ini.
Saat akad nikah, mereka menggunakan bahasa Arab.