Bahkan Tamara Tyasmara terlihat menangis.

Sesekali ia mengusap pipinya dengan tisu saat melihat Yudha Arfandi menenggelamkan Dante.

Tamara Tyasmara terus melihat reka adegan yang dilakukan Yudha Arfandi.

Dari mulai di pinggir hingga tega menenggelamkan Dante sebanyak 12 kali di kolam renang.

Baca juga: Tamara Tyasmara Sebut Dante Pernah Lihat Dirinya Dianiaya Angger Dimas, Ayah Dante Jawab Singkat

Kekasih Tamara Tyasmara ini juga terlihat beberapa kali menggelengkan kepalanya saat rekonstruksi.

Hal itu terjadi sesaat sebelum Yudha Arfandi memerankan adegan ke-13, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (28/2/2024).

Diketahui pada rekonstruksi di Mapolda, Yudha Arfandi memerankan 11 adegan, yakni adegan 2 hingga 12.

Kemudian ditambah dengan satu adegan ke-13 yang menjadi bagian penting di kasus ini.

Rekonstruksi kemudian dilanjutkan di TKP kolam renang.

Yudha Arfandi memerankan adegan 1 dan adegan 14 hingga 49 C.

Pada adegan 2-12, Yudha Arfandi sempat berpapasan dengan Tamara Tyasmara.

Namun polisi buru-buru membawa Yudha Arfandi ke dalam ruangan saat Tamara Tyasmara memerankan adegan mengantarkan Dante.

Pada saat hendak memerankan adegan ke-13, Yudha Arfandi terlihat memberikan tanda pada awak media.

Yudha Arfandi yang mengenakan baju tahanan berwarna oranye tersebut sempat memakai masker terlebih dulu.

Terdengar suara penyidik menjelaskan adegan ke-13 melalui pengeras suara.

"Kita lanjut ke adegan 13 yaitu pada jam 15.11 WIB, tersangka Yudha Arfandi browsing dan mengakses CCTV kolam renang dengan menggunakan HP," tuturnya.

Saat itu Yudha Arfandi pun berulang kali menggelengkan kepalanya.

Ia bahkan berusaha melihat ke arah kanan dan kiri agar gerakannya terlihat dari semua sisi.

Meski begitu, ia tetap memerankan adegan tersebut.

Yudha Arfandi naik ke mobil lalu terlihat melakukan adegan mematikan ponsel.

Rupanya gelengan kepala Yudha Arfandi tersebut memiliki arti.

Tersangka pembunuh Dante ini ternyata tidak mengakui adanya adegan tersebut.

Hal itu diungkap oleh Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra.

"Ada satu adegan di mana tersangka ini tidak mengakui bahwa telah mengakses CCTV melalui browsing di internet untuk mengecek di lokasi bahwa ada CCTV atau tidak," jelas Wira.

Padahal pada kenyataannya, tersangka sempat mengakses atau browsing soal CCTV yang ada di kolam renang sana.

"Ini kita bisa buktikan dengan pemeriksaan analis digital," jelasnya lagi.

Bahkan menurut dia, adegan ini bisa menjerat hukuman lebih berat untuk Yudha Arfandi.

"Ini sebagai bahan nantinya untuk kita mempertimbangkan dalam penerapan pasal 340, pembunuhan berencana," pungkasnya.