Sikap tegas Bulog ini sempat menuai protes dari pihak RPK itu.
Namun Bulog tetap pada pendiriannya, menolak kerja sama lagi dengan RPK yang ketahuan mempermainkan harga beras SPHP.
“Orangnya datang ke kantor mencak-mencak. Tapi kami tegas, tidak boleh ada beras SPHP dijual di atas HET,” ucap David.
Untuk mencegah aksi ambil untung, Bulog juga membatasi pembelian beras SPHP hanya 2 pak per orang.
Cara ini untuk mengantisipasi aksi borong pedagang untuk dijual ulang, dan berisiko memicu kenaikan harga.
Saat ini beras SPHP banyak diburu warga, karena sebenarnya beras berkualitas premium namun dijual dengan harga medium.
Beras impor asal Thailand ini bahkan lebih baik dibanding sejumlah merek beras premium di pasaran.