TRIBUNJATIM.COM - Siapa yang tidak suka dengan misteri?, salah satu misteri mengenai Mandela Effect, nama yang terdengar aneh ini merujuk kepada suatu fenomena dimana sekelompok orang mempunyai kenangan salah mengenai suatu peristiwa atau fakta tertentu.
Tribunners pernah mendengar tentang fenomena yang dikenal dengan sebutan Mandela Effect?.
Dinamai Mandela Effect karena berdasarkan kasus yang menarik perhatian, di mana banyak orang secara salah mengingat bahwa Nelson Mandela meninggal pada tahun 1980-an, padahal dia benar-benar meninggal pada tahun 2013, fenomena ini mengacu pada kesalahan ingatan bersama tentang fakta atau peristiwa oleh sekelompok besar orang.
Dilansir dari Kompas.com, Mandela Effect adalah ketika suatu momen seseorang percaya bahwa sesuatu terjadi, padahal kenyataan nya hal tersebut tidak terjadi.
Baca juga: Ternyata Ini Arti Kata Confess, Istilah Kekinian di Kalangan Anak Muda, Bahasa Gaul Populer
Mulai dari pengejaan nama merek populer hingga kutipan film terkenal, kasus-kasus Mandela Effect telah memicu diskusi menarik tentang sifat ingatan dan keandalan persepsi manusia.
Beberapa contoh mengenai Mandela Effect yang menipu pikiran banyak orang.
Dari kedua gambar Pikachu tersebut yang menurut Tribunners manakah yang benar? Kalau Tribunners menjawab yang benar adalah Pikachu yang ada di sisi kiri maka kamu adalah salah satu orang yang mengalami Mandela Effect.
Gambar Pikachu yang benar adalah di sisi sebelah kanan, dimana ekor tokoh ini tidak terdapat corak hitam di ujung ekornya.
Bagaimana dengan maskot dari permainan monopoli ini, manakah gambar maskot yang tepat?.
Baca juga: Arti Kata Mokel dalam Bahasa Gaul Populer, Sering Diucapkan Masyarakat saat Bulan Puasa Ramadan 2024
Jawabannya adalah gambar di sisi kanan adalah maskot yang benar.
Maskot monopoli tidak memakai kacamata.
Ada yang mengaitkan fenomena Mandela Effect adalah ketidaksesuaian dengan alam semesta paralel atau perubahan dalam realitas, sementara yang lain menunjuk pada ketidakpastian ingatan dan pengaruh penguatan sosial.
Para psikolog dan ilmuwan kognitif menyarankan bahwa Mandela Effect dapat dijelaskan dengan berbagai faktor, termasuk disinformasi, kenangan palsu, dan sifat rekonstruktif ingatan manusia.
Meskipun Mandela Effect terus menarik perhatian banyak orang, hal ini menjadi pengingat akan kompleksitas kognisi manusia dan pentingnya berpikir kritis saat memeriksa kepercayaan bersama.