TRIBUNJATIM.COM - Kisah Rochmadi tukang bersih-bersih makam mencuri perhatian.
Dari pekerjaannya sebagai tukang bersih-bersih makam, ia mendapatkan rezeki berlimpah.
Tidak ada tarif spesifik yang ia patok, cukup seikhlasnya saja.
Seperti diketahui, tradisi masyarakat jelang bulan puasa Ramadhan adalah berziarah ke makam keluarga.
Seperti warga Semarang yang semakin banyak untuk berziarah di TPU Bergota.
Ada yang datang sendiri dan ada juga yang dengan sanak keluarga untuk berziarah.
Baca juga: Arti Kata Puasa Sapi dan Puasa Jeruk, Bahasa Gaul Candaan di Bulan Ramadan, Sama dengan Mokel?
Tradisi tersebut pun di sisi lain menjadi berkah tersendiri, termasuk untuk Rohcmadi (59).
Diketahui, Rochmadi adalah tukang bersih-bersih di TPU Bergota.
Ia sudah 29 tahun menggantikan kakaknya yang dulu menjadi tukang bersih-bersih di makam tersebut.
Perlu diketahui, menjadi seorang tukang bersih-bersih tidak bisa dianggap remeh.
Pada Ramadhan 2023 yang lalu, Rochmadi mengaku bisa mendapatkan penghasilan sebanyak Rp 10 juta.
"Harapanya tahun ini bisa lebih ramai lagi. Biar dapat uang lebih banyak lagi," jelasnya saat ditemui di TPU Bergota, Sabtu (9/3/2024), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Info Mudik Gratis PT Pegadaian Lebaran 2024: Syarat, Rute, Jadwal Keberangkatan dan Link Daftarnya
Tarif Seikhlasnya
Meski Ramadan sebelumnya mendapatkan penghasilan hingga puluhan juta, Rochmadi tidak memasang tarif khusus kepada warga yang menggunakan jasanya.
Bagi Rochmadi, menjadi tukang bersih-bersih makam tidak hanya untuk bekerja, namun juga mencari keluarga baru.
"Tak jarang, ada yang memberi uang secara rutin setiap bulan karena sudah menjaga dan membersihkan makam keluarga orang lain itu," kata dia.
Mayoritas warga yang menggunakan jasanya merupakan warga yang tidak sempat pulang untuk membersihkan makam leluhurnya di TPU Bergota.
"Keturunan almarhum banyak yang merantau," ungkap Rochmadi. Karena tak memasang tarif, warga yang menggunakan jasanya memberikan upah berbeda-beda. Mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 200.000.
"Karena saya sudah rutin bersihkan makam keluarganya," imbuhnya.
Baca juga: Kisah Penjual Bakso Dicap Anak Gagal oleh Keluarga, Sehari Rp150 Ribu, Kini Siap Berangkat ke Jepang
Peziarah makin banyak
Koordinator TPU Bergota, Heru Triantoro membenarkan, menjelang Ramadhan banyak peziarah yang berdatangan.
Ia menyebut warga yang datang tidak hanya dari Kota Semarang, melainkan warga luar Kota Semarang yang datang rombongan dengan bus-bus besar.
"Semakin banyak yang datang jelang Ramadan," ujarnya.
Mayoritas, peziarah datang saat Kamis dan Jumat Kliwon. Jika sedang ramai, TPU Bergota akan buka hingga larut malam.
"Jumat Kliwon, bisa sampai malam mereka yang datang," imbuh dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com