Ramadan 2024

Bacaan Doa Kamilin atau Doa Setelah Salat Tarawih Lengkap Bacaan Arab, Lafal Latin dan Terjemahnya

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi salat Tarawih di bulan Ramadan

TRIBUNJATIM.COM - Simak niat salat tarawih sendirian atau berjamaah lengkap dengan bacaan doa kamilin atau doa setelah tarawih.

Bacalah Doa kamilin setelah salat tarawih untuk melengkapi kesempurnaan.

Diketahui, salat tarawih merupakan salat sunnah yang dilakukan saat bulan Ramadan.

Umat Islam menyambut suka cita datangnya bulan Ramadan.

Baca juga: Tata Cara dan Niat Salat Badiyah Isya Sebelum Tarawih, Tulisan Arab Latin Disertai Terjemahan

Pemerintah berdasarkan sidang isbat (penetapan) Minggu (10/3/2024) menetapkan awal puasa Ramadan 2024 pada Selasa, 12 Maret 2024.

Dengan begitu, salat tarawih pertama akan dilangsungkan malam hari ini, Senin (11/3/2024). 

Tribunners dapat melaksanakan ibadah salat tarawih berjamaah atau sendirian. 

Untuk diketahui, salat tarawih dan witir dianjurkan untuk umat Islam yang dikerjakan selama bulan Ramadhan 2024.

Sementara salat witir adalah salat sunah yang bisa dilakukan pada dan selain bulan Ramadan di malam hari dengan jumlah rakaat ganjil.

Doa kamilin merupakan doa kebaikan yang di dalamnya memuat ungkapan syukur.

Selain itu, juga terdapat permohoman untuk mendapatkan keberkahan dan kekuatan iman di dalam doa kamilin.

Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang mendirikan salat tarawih dengan beriman dan ikhlas, maka Allah SWT akan mengampuni dosanya yang telah lalu. 

Salah satu anjuran selepas salat tarawih adalah membaca doa kamilin.

Berikut selengkapnya tata cara dan niat salat tarawih sendirian atau berjamaah, lengkap dengan doa kamilin. 

Baca juga: Awal Puasa Pemerintah dan Muhammadiyah 1445 H Beda, Kemenag: Awal Puasa Ramadan 12 Maret 2024

Hukum Shalat Tarawih

Berdasarkan buku Tuntunan Ibadah di Bulan Ramadhan yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, dijelaskan bahwa hukum Shalat Tarawih adalah sunnah.

Waktu Shalat Tarawih

Waktu pelaksanaan Shalat Tarawih yaitu sesudah Shalat Isya hingga fajar (sebelum datang waktu Subuh). Dilaksanakan setiap malam selama bulan puasa Ramadhan.

Shalat Tarawih sebaiknya dikerjakan secara berjamaah, baik di masjid, musala, ataupun di rumah.

Namun, Shalat Tarawih dan Witir juga bisa dilakukan sendirian.

Niat Shalat Tarawih Berjamaah sebagai Imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatat-taraawiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa

Artinya: "Saya niat shalat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala."

Niat Shalat Tarawih Berjamaah sebagai Makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’muman lillahi ta’aalaa

Artinya: "Saya niat Shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Ramadan 2024 yang Mengandung Doa-doa Baik, Bisa Dikirim Melalui WhatsApp

Baca juga: Doa Niat Puasa Ramadan 1 Bulan Penuh, Dilengkapi Waktu Terbaik untuk Membacanya 

Niat Shalat Tarawih Sendiri (Munfarid)

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatattarowihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: "Saya niat Shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."

Tata Cara Shalat Tarawih

Tata cara pelaksanaan Shalat Tarawih bisa dikerjakan dengan cara 4 rakaat, 4 rakaat tanpa tasyahud awal, dan 3 rakaat witir tanpa tasyahud awal.

Shalat Tarawih dapat juga dikerjakan dengan cara 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat dan 1 rakaat Witir.

Dikutip Tribunnews.com dari tulisan DR Marabona Munthe ME Sy, Dosen Universitas Islam Negeri Riau (UIN) Riau, dalam artikelnya Tata Cara shalat Tarawih di Rumah Berjamaah dan Sendiri-Sendiri, berikut urutan shalat Tarawih:

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjalankan ibadah tarawih hari pertama bulan suci ramadhan di Masjid Raya Islamic Center Jawa Timur di Kota Surabaya, Rabu (22/3/2023). (ISTIMEWA)

1. Mengucapkan niat Shalat Tarawih sesuai posisinya sebagai imam atau makmum

2. Niat di dalam hati

3. Ketika takbiratul ihram mengucap takbir

4. Saat takbiratul ihram membaca Surat Al-Fatihah

5. Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Quran

6. Rukuk

7. I’tidaal

8. Sujud pertama

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud kedua

11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua

12. Bangkit dari duduk

13. Mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama

14. Salam pada rakaat kedua (Jika mengikut kepada yang dua rakaat-dua rakaat), lanjut sampat rakaat keempat baru salam (Jika mengikut kepada pendapat yang empat rakaat-empat rakaat).

Baca juga: 20 Ucapan Maaf Sebelum Puasa Ramadan 2024 yang Tulus dan Menyentuh Hati untuk Teman hingga Keluarga

Baca juga: Doa Meminta Keberkahan Ramadan Jelang Datangnya Bulan Puasa 2024, Disertai Jadwal Imsak 12 Maret

Shalat Witir

Setelah Shalat Tarawih, hendaknya diteruskan melaksanakan Shalat Witir, minimal satu rakaat.

Namun, pada umumnya, Shalat Witir dikerjakan tiga rakaat dengan dua salam.

Tapi, diperbolehkan juga jika dikerjakan tiga rakaat dengan satu salam.

Niat Shalat Witir 1 Rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًاِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri rok ‘atan mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman / imaman) lillaahi ta’alaa

Artinya: "Saya niat Shalat Witir satu rakaat menghadap qiblat menjadi makmum karena Allah ta’alaa".

Niat Shalat Witir 3 Rakaat

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatal witri tsalaasa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an (ma’muman/imaman) lillaahi ta’alaa.

Artinya: "Saya berniat Shalat Witir tiga rakaat menghadap kiblat menjadi (ma’muman/imaman) karena Allah ta’alaa".

Urutan Surat Pendek yang Dibaca saat Shalat Tarawih

Jamaah ibadah salat tarawih perdana Ramadan 2021 di Masjid Agung Jami Kota Malang, Senin (12/4/2021). (TribunJatim.com/Rifky Edgar)

Ada sekitar 10 surat pendek Al-Quran yang biasa dibaca saat Shalat Tarawih maupun Shalat Witir selama bulan puasa Ramadhan.

Cara pelaksanaan Shalat Tarawih sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya.

Yang membedakan hanya pada niat saat kita akan melaksanakan shalat sunnah tersebut.

Di samping itu, dalam Shalat Tarawih surat yang dibaca setelah Al-Fatihah sebaiknya adalah:

a). Malam tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan:

Setap rakaat pertama dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu:

* At- Takaatsur - Baca buka di sini

* Al-‘Ashr - Baca buka di sini

* Al-Humazah - Baca buka di sini

* Al-Fiil - Baca buka di sini

* Quraisy - Baca buka di sini

* Al-Maa’uun - Baca buka di sini

* Al-‘Kautsar - Baca buka di sini

* Al-Kaafiruun - Baca buka di sini

* An-Nashr - Baca buka di sini

* Al-Lahab - Baca buka di sini

Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat Al-Ikhlash - Baca buka di sini.

b). Malam pertengahan sampai akhir Ramadhan:

Setiap rakaat pertama dibaca surat Al-Qadr - Baca buka di sini.

Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat-surat berikut secara berurutan, yaitu:

* At- Takaatsur - Baca buka di sini

* Al-‘Ashr - Baca buka di sini

* Al-Humazah - Baca buka di sini

* Al-Fiil - Baca buka di sini

* Quraisy - Baca buka di sini

* Al-Maa’uun - Baca buka di sini

* Al-‘Kautsar - Baca buka di sini

* Al-Kaafiruun - Baca buka di sini

* An-Nashr - Baca buka di sini

* Al-Lahab - Baca buka di sini

Urutan Surat Pendek yang Dibaca saat Shalat Witir

Ustadz H Nasrihul Haq menjelaskan, terkait dengan bacaan surah yang disunnahkan pada Shalat Witir, terdapat beberapa riwayat yang menjelaskannya, antara lain:

"Dari ‘Ubay bin Ka’ab beliau berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca Sabbihismarabbikal a’laa (al-A’la), dan Qul yaa ayyuhal kafirun (al-Kafirun), dan Qul huwallahu ahad (al-Ikhlas)". (HR. Ahmad, An-Nasai dan yang lainnya).

Riwayat ini menyebutkan bahwa bacaan surah pada rakaat terakhir (rakaat ketiga) Shalat Witir adalah surah Al Ikhlas.

Dalam sebuah riwayat juga dinyatakan bahwa Aisyah ra ditanya tentang surah yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW dalam Shalat Witir.

Lalu dia menjawab, "Pada rakaat pertama beliau membaca sabbihisma rabbika al-A‘la, pada rakaat kedua membaca qul ya ayyuha al-kafirun, dan pada rakaat ketiga membaca qul huwallahu ahad dan al-mu‘awwidzatain. Al-mu‘awwidzatain adalah qul a‘udzu bi rabbi al-falaq dan qul an-nas)." (HR Tirmidzi)

Riwayat yang kedua ini menunjukkan bahwa bacaan surah pada rakaat terakhir dari Shalat Witir adalah 3 surah yang biasa disebut 3 Qul, yaitu surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.

Adapun membaca surah-surah yang lain selain 3 surah tersebut pada dasarnya dibolehkan.

Hal ini didasarkan pada sebuah hadits riwayat An-Nasai yang menyebutkan bahwa Abu Musa Al-Asy’ary pernah menunaikan Shalat Witir satu rakaat dengan membaca 100 ayat dari surat An-nisa, kemudian beliau mengatakan: "aku membaca apa yang dibaca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam".

* Surah Al-A’la pada rakaat pertama - Baca buka di sini

* Al-Kafirun pada rakat kedua - Baca buka di sini

* Al-Ikhlas pada rakaat terakhir - Baca buka di sini

Kemudian boleh menambahkan 2 surah setelah Al-Ikhlas yaitu;

* Al-Falaq - Baca buka di sini

* An-Nas - Baca buka di sini.

Doa kamilin

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahummaj‘alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lish-shlati hafidhin. Wa liz-zakati fa‘ilin. Wa lima ‘indaka thalibin. Wa li ‘afwika rajin.

Wa bil-huda mutamassikin. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlin. Wa fid-dunya zahdin. Wa fil ‘akhirati raghibin. Wa bil-qadla’I radlin. Wa lin na‘ma’I syakirin.

Wa ‘alal bala’i shabirin. Wa tahta lawa’i muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam yaumal qiyamati sa’irina wa ilal haudli waridin. Wa ilal jannati dakhilin. Wa min sundusin wa istabraqin wadibajin mutalabbisin.

Wa min tha‘amil jannati akilin. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syaribin. Bi akwabin wa abariqa wa ka‘sin min ma‘in. Ma‘al ladzina an‘amta ‘alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada’i wash shalihina wa hasuna ula’ika rafiqan.

Dalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi ‘aliman. Allahummaj‘alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakah minas su‘ada’il maqbûlin. Wa la taj‘alna minal asyqiya’il mardûdin.

Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma‘in. Birahmatika ya arhamar rahimin wal hamdulillahi rabbil ‘alamin.

Artinya, “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Berita tentang Ramadan 2024 lainnya

Berita Terkini