Arti Kata

Arti Kata Bukber yang Populer Selama Ramadan, Kalau Bukber Pilih Tempat Makan yang Halal Ya!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi buka bersama (bukber) - Kata bukber ini viral dan sering dipakai warganet di berbagai media sosial, seperti TikTok, Instagram hingga Twitter.

TRIBUNJATIM.COM - Momen bukber jadi favorit orang-orang di Bulan Ramadan 2024.

Acara bukber kerap kali diadakan di rumah hingga restoran.

Kata bukber ini viral dan sering dipakai warganet di berbagai media sosial, seperti TikTok, Instagram hingga Twitter.

Lantas apa arti istilah viral kata bukber ini?

Bukber alias buka bersama jadi agenda banyak orang saat bulan puasa.

Baca juga: Arti Kata Silent Majority, Istilah yang Digunakan dalam Ranah Pemilu 2024, Ini Dampak dan Sejarahnya

Mereka bakal bertemu keluarga, teman lama, atau kerabat kerja untuk menikmati hidangan bersama saat azan magrib berkumandang.

Buka puasa bersama seolah sudah menjadi tradisi sebagian besar orang Indonesia.

Rasanya tak lengkap melewati hari-hari di bulan Ramadan, terutama saat akhir pekan, tanpa mengadakan atau menghadiri acara bukber.

Acara ini juga bisa menjadi ajang reuni atau temu kangen dengan keluarga, teman, atau kerabat yang sudah lama tidak berjumpa. Poin plusnya, suasana bakal terasa lebih hangat karena bisa berbincang sambil berbuka puasa.

Lantas apa arti kata bukber sebenarnya?

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati mengungkapkan bahwa tradisi bukber di Indonesia merupakan wujud pertemuan antara budaya ketimuran dengan ajaran Islam. Seperti diketahui, dalam Islam ada hadis yang berbunyi:

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga."

Menurut Devie, ajaran Islam ini kemudian bertemu dengan budaya ketimuran yang kolektif dimana orang Indonesia memang senang kumpul-kumpul dari dulu, bahkan sebelum Islam masuk ke Indonesia.

"Terlepas dari adanya bulan suci Ramadan atau tidak, kita melihat masyarakat kita ketika sudah berdiskusi panjang di media sosial, lalu 'yuk ketemuan yuk'. Itu menunjukkan ciri dari masyarakat komunal," kata Devie.

Baca juga: Resep Semur Tahu Telur Puyuh, Menu Sahur Praktis untuk Keluarga, Simak Bahan dan Cara Membuatnya

Sementara itu pandangan Islam mengenai tradisi bukber juga pernah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis berikut:

Halaman
12

Berita Terkini