Ramadan 2024

Doa Qunut Witir yang Dibaca saat Tarawih Malam ke-15, Tulisan Arab Latin dan Terjemahan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat Islam saat melaksanakan shalat tarawih berjamaah pertama di Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/5/2018).

TRIBUNJATIM.COM - Memasuki pertengahan Ramadan, biasanya dalam salat witir membaca doa qunut witir.

Adapun membaca doa qunut witir ini mulai tarawih malam ke-15.

Imam al-Baihaqi dalam Ma’rifatus Sunan wal Atsar menegaskan Imam asy-Syafi’i menganjurkan pembacaan doa qunut pada rakaat terakhir salat witir setelah tarawih.

Adapun doa qunut ini dibaca setelah ruku atau pada saat i'tidal sebelum melakukan sujud.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar, bahwa ulama kalangan madzhab Syafi’i menganjurkan pembacaan doa qunut saat witir dilakukan di separuh terakhir bulan Ramadan.

Baca juga: 11 Surat Pendek untuk Salat Tarawih 11 Rakaat, Disertai Tulisan Arab dan Latin, Al Falaq-Al Humazah

Dalam buku Fiqih Sunnah Jilid I karya Sayyid Sabiq, sebuah riwayat dari Abu Dawud bahwa Umar bin Khatab mengumpulkan umat muslim untuk mengerjakan salat yang bermakmum kepada Ubai bin Ka'ab. 

Ubai mengerjakan salat bersama mereka selama dua puluh malam tanpa membaca doa Qunut, kecuali pada separuh terakhir bulan Ramadan.

Hal ini juga pernah diriwayatkan oleh Muhammad bin Nashr, bahwa dirinya bertanya kepada Saad bin Jubair berkata:

"Pada waktu ketika Umar bin Khatab mengutus pasukan muslimin. Pasukan itu dalam kondisi yang sulit hingga Umar merasa khawatir. Umar membaca doa Qunut pada separuh waktu yang terakhir bulan Ramadan."

Baca juga: Hukum Suami Kerja Tapi Tidak Salat Tarawih, Mengurangi Pahala Ibadah Puasa? Berikut Penjelasannya

Satu di antara amalan ibadah yang dikerjakan di bulan Ramadan selain puasa ialah salat tarawih. (Kompas.com)

Doa Qunut saat Salat Witir

Bacaan doa qunut saat salat witir sebagai amalan separuh terakhir Ramadan ini tidak berbeda dengan bacaan biasanya.

Berikut bacaan doa qunut witir, dikutip dari kompas.tv.

Allahummahdinâ fî man hadait. Wa ‘âfinâ fî man ‘âfait. Wa tawallanâ fî man tawallait. Wa bâriklanâ fî mâ a‘thait. Wa qinâ syarra mâ qadhait. Fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik. Wa innahû lâ yazillu man wâlait. Wa lâ ya‘izzu man ‘âdait.

Artinya:

“Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan."

"Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan."

"Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.” 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini