Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satu orang terluka akibat ambruknya tembok pagar sebuah rumah di Jalan Tambak Adi, RT 02, RW 09, Tambakrejo, Simokerto, Surabaya, akibat getaran gempa bumi bermagnitudo 6,5 berpusat di wilayah timur laut Tuban, Jatim, pukul 15.52 WIB, Jumat (22/3/2024).
Korban berinisial MH (28) warga Tanah Merah 2, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya. Diketahui, korban mengalami patah kaki kanan, dan kini sedang dirawat di RSUD dr Soewandi Surabaya.
Penjual mi goreng Atik (40) mengaku merasa ngeri jika mengingat kembali peristiwa gempa bumi yang menyebabkan dinding rumah kosong tersebut ambruk hingga menimpa pemotor wanita, pada sore hari tadi.
Pasalnya, dirinya saat itu sedang mempersiapkan lapak dagangnya yang berada di ujung persimpangan tiga jalan tersebut.
Sekonyong-konyong suara ambrukan dinding berbahan batu bata tersebut, menyeruak kebisingan kendaraan jalanan begitu gaharnya.
Suara keras tersebut mengagetkan dirinya dan seluruh pedagang kaki lima di ujung ruas jalan tersebut.
Mengira bahwa ambrukan tembok pagar setinggi tiga meter tersebut, tak mengenai seorang pun.
Ternyata, perkiraannya benar-benar meleset. Seorang pemotor wanita berkerudung terkapar tertindih reruntuhan tembok tersebut.
Atik yang sedang disibukkan dengan persiapan perkakas alat masak dan olahan bumbu masak untuk membuka warung mi gorengnya itu, lantas secara sigap meninggalkan pekerjaannya.
Ia bersama beberapa pedagang kaki lima di jalan tersebut, berupaya menolong korban yang terkapar dan terkulai lemas di bawah reruntuhan tembok.
Baca juga: Terdampak Gempa di Perairan Tuban, RSUA dan RSKI Evakuasi Pasian Jadi Proses Baku Penganan
Meskipun benaknya juga tak kalah gusar karena gempa yang berlangsung hampir dua menitan itu, juga sempat merusak beberapa komponen lapaknya.
Atik tetap saja merasa tak tega jika tak cepat-cepat membantu mengevakuasi korban yang terjerembab runtuhan.
"Enggak sempat teriak korbannya. Ya saya ini yang bingung semua. Jatuh bruakkk gitu. Saya ikut nolong, bersama pedagang kaki lima di sini," ujar ibu lima anak itu, saat ditemui TribunJatim.com, di lokasi, Jumat (22/3/2024) malam.
Sementara itu, Lurah Tambakrejo Awang Wirawan mengatakan, tembok yang ambruk hingga menimpa korban pemotor yang melintas di ruas jalan tersebut, memiliki panjang sekitar 10 meter.
Kemudian, penyebab mudahnya tembok tersebut ambruk karena usia konstruksi tembok itu terbilang tua.
Dan, dari segi kekuatan konstruksi tembok yang ternyata tidak memiliki kerangka penunjang kekokohan tembok.
Ada beberapa ruas tembok yang terpaksa harus diruntuhkan mengingat kekuatan konstruksi tembok yang tak lagi kokoh.
Awang juga sudah meminta izin kepada pihak pemilik lahan rumah untuk melakukan perobohan sisa dinding rumah yang tak berpenghuni tersebut.
"Yang sisi utara aman. Tadi ada beberapa yang mengkhawatirkan kami robohkan sekalian. Ada bagian kamar mandi," katanya, saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Mengenai kondisi luka yang dialami korban. Awang mengungkapkan, korban mengalami luka patah tulang kaki kanan akibat tertimpa reruntuhan tembok tersebut.
"Korban sudah dibawa ke RS Soewandi. Kondisinya tadi luka pada kakinya retak. Cuma dikaki aja," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melansir penjelasan mengenai gempa bumi tektonik berkekuatan M6,5 di laut Jawa tidak berpotensi tsunami.
Kejadian dan Parameter Gempa bumi:
Hari Jumat 22 Maret 2024 pukul 15.52.58 WIB wilayah Laut Jawa diguncang gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,5.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,92° LS ; 112,35° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 12 km.
Jenis dan Mekanisme Gempa Bumi:
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Dampak gempa bumi:
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI (Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang/pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan), daerah Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kab. Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasi, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan daerah Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, Temanggung, Blitar dan Solo dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Berdasarkan laporan dari masyarakat gempa bumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa Bumi Susulan:
Gempabumi ini merupakan bagian rangkaian gempabumi Laut Jawa M6,0 yang terjadi pada pukul 11:22:45 WIB.
Hingga pukul 16.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 22 (dua puluh dua) aktivitas gempabumi .
Rekomendasi:
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya dalam keterangan tertulis, pada Jumat (22/3/2023).