Kontroversi Film Kiblat
Film Kiblat menuai kontroversi sebelum penayangannya di bioskop.
Meski di sisi lain Film Kiblat sendiri belum diumumkan jadwal tayangnya di bioskop.
Film Kiblat baru-baru ini menuai kritik dari warganet karena dinilai menggunakan agama sebagai lambang yang menakutkan.
Seperti di posternya yang memperlihatkan seorang wanita sedang rukuk atau membungkuk seperti saat salat.
Tapi wajah tersebut menghadap ke atap, jadi terlihat rukuk dalam keadaan kayang.
Karena hal tersebut, tim produksi Leo Pictures langsung mengubah poster tersebut setelah mendapat kritik.
Profil Rumah Produksi Leo Pictures
Leo Pictures merupakan rumah produksi yang menggarap Film Kiblat yang akan tayang di bioskop pada tahun ini.
Melansir dari berbagai sumber, Leo Pictures masih tergolong rumah produksi baru jika dilihat dari aktivitasnya.
Jika ditotalin dari proyek yang sudah dirilis dan masih direncanakan, Leo Pictures memproduksi tiga film dan satu serial.
Adapun unggahannya pertama yakni Leo Pictures memproduksi Film Sosok Ketiga yang dibintangi Celine Evangelista.
Film Sosok Ketiga tayang pada 22 Juni 2023.
Setelah itu Leo Pictures menggarap serial berjudul Jangan Salahkan Aku Selingkuh yang tayang di We TV yang tayang tahun ini.
Rencananya juga, Leo Pictures akan menggarap film berjudul Bila Ibu Esok Tiada.
Saat ini tim produksi masih mencari pemeran yang tepat untuk film tersebut.
LSF: Belum Lolos Sensor
Film layar lebar berjudul 'Kiblat' ternyata belum lolos sensor dari Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia (RI).
Wakil Ketua LSF, Ervan Ismail saat dikonfirmasi Tribun menyebut film 'Kiblat' yang sudah lulus sensor hanya iklan atau poster promosi film. Iklan atau poster promosi film telah mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor(STLS).
"Film Kiblat belum masuk sensor LSF. Untuk iklannya sudah ada STLS sebagai iklan film, poster film tepatnya," kata Ervan, Minggu(24/3/2024).
Sensor tersebut lanjut Ervan menggunakan Permendikbud Nomor 14 tahun 2019 Tentang Pedoman dan Kriteria Penyensoran.
Lalu poster promosi film 'Kiblat' yang dianggap kontroversial lanjut Ervan yang berhak menarik dari peredaran adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi dengan menerima masukan dari Lembaga Sensor Film(LSF).
"Poster merupakan bagian dari promosi atau iklan. Kewenangan ada pada menteri (Mendikbud) atas masukan dari berbagai pihak termasuk LSF," kata Ervan.
Ketika ditanya apakah LSF akan menggelar rapat khusus mengenai film Kiblat, Ervan menyebut pihaknya akan memantau terus perkembangan mengenai kontroversi film besutan sutradara Bobby Prasetyo tersebut.
"Belum ada rencana(rapat khusus) tapi kami terus pantau perkembangannya," kata Ervan.
Diketahui, Ketua Majelis Ulama Indonesia(MUI) Bidang Dakwah memprotes keras KH Cholil Nafis memprotes keras film layar lebar berjudul 'Kiblat'. Film yang dibintangi Youtuber Ria Ricis tersebut dianggap melakukan kampanye hitam terhadap salah satu ajaran agama.
Dalam promosi film 'Kiblat' poster yang ditayangkan ada seorang yang digambarkan sedang menjalankan ibadah salat dalam posisi rukuk. Tubuhnya menghadap kiblat namun tidak dengan wajahnya yang justru menghadap arah berlawanan kiblat.
Menurut Cholil, film kiblat besutan sutradara Bobby Prasetyo tersebut menggunakan promosi yang sensitif. Judul kiblat juga kata dia justru mendiskreditkan agama.
"Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi. Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan," tuturnya.
Diketahui Leo Pictures Bekerja sama dengan Legacy Pictures dan 786 Production akan menayangkan film Kiblat pada tahun ini, namun belum ada tanggal pasti penayangannya.
Kiblat sendiri bercerita tentang seorang wanita bernama Ainun. Diceritakan ayahnya yang ia panggil abah telah meninggal, dan Ainun ingin mengenal lebih jauh mengenai sang abah.
Namun Ainun tak tahu, jika semasa hidup abahnya, sang abah menyebarkan sebuah ajaran. Karena ingin mengenal lebih jauh mengenai abahnya, Ainun harus masuk ke ajaran yang disebarkan oleh abahnya di desanya.
Dari situlah pengalaman mistis mulai dialami oleh Ainun. Kejadian janggal sering ia alami, seperti diteror oleh mahluk tak kasat mata. Tak hanya dialami Ainun, Rini dan Bagas dua sahabatnya pun mengalami berbagai kejadian janggal. Seperti kejadian berpindah kiblat saat salat yang dialami oleh Bagas.
Rini dan Bagas merasa jika kampung halaman Abah Ainun terasa aneh, seperti tidak ada adzan padahal di kampung tersebut terdapat sebuah masjid. Tak disangka ternyata Abah Ainun merupakan orang yang mengajarkan ajaran sesat.
Ajaran sesat tersebutlah yang membuat ia dan dua sahabatnya mengalami kejadian aneh nan janggal.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya