Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Ciput, salah satu warga Dusun Glotan, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, sempat kebingungan mencari tempat perawatan anaknya yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sejumlah rumah sakit yang didatanginya mengalami hal serupa, terjadi antrean pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Ciput mengaku sudah membawa anaknya ke RSUD dr Karneni Campurdarat Tulungagung, RSUD dr Iskak Tulungagung, dan sebuah rumah sakit swasta.
Ciput mengaku tidak mau anaknya antre di IGD karena khawatir malah tertekan.
"Kondisinya sama, semua menumpuk di IGD. Akhirnya dapat di sebuah klinik," ucapnya, Senin (25/3/2024).
Warga di Padukuhan Kebon Dusun Glotan menjadi salah satu pusat serangan DBD tahun 2024 ini.
Diperkirakan ada belasan warga yang terserang virus yang dibawa nyamuk aedes aegypti ini.
Menurut Ciput, serangan paling banyak ada di Gang Masjid Dusun Glotan.
"Ada yang satu keluarga kena, ada yang sampai membutuhkan transfusi darah," sambung Ciput.
Senin (25/3/2024), dilakukan fogging (pengasapan) oleh Dinas Kesehatan di wilayah yang terjadi serangan.
Direktur RSUD dr Karneni Campurdarat, dr Rio Ardona, mengakui terjadi ledakan pasien DBD.
Baca juga: Waspada 2 Anak di Ponorogo Meninggal Akibat DBD, Dokter Ajak Orangtua Kenali Tanda Gejalanya
Saat ini persentase pasien DBD di RSUD dr Karneni Campurdarat lebih dari 50 persen.
"50 persen untuk satu diagnosa itu sudah sangat banyak. Kenaikan pasien DBD sudah terjadi sejak awal Februari," ujar dr Rio.
Saat ini, RSUD dr Karneni mempunyai kapasitas 98 tempat perawatan pasien.