Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Sempat didiagnosa stunting, kondisi 3 balita di Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang membaik usai diberi makan dua butir telur setiap hari.
"Tiga orang balita stunting di Desa Petahunan saat ini telah membaik, dan tidak masuk dalam catatan stunting. Sejak Desember 2023 lalu, kami menyalurkan bantuan program 2 telur setiap harinya selama 3 bulan," Ketua PKK Desa Petahunan Paenah Yuliana ketika dikonfirmasi, Minggu (24/3/2024).
Kendati para balita tersebut telah membaik, Yuliana menegaskan PKK Desa Petahunan bersama dengan pemerintah desa dan posyandu setempat tetap akan melakukan pengawasan secara ketat.
“Hal ini kami lakukan agar penanganan stunting dapat berlangsung secara optimal dan kelangsungan perbaikan kesehatan balita dapat dipastikan. Langkah ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kesehatan dan perkembangan optimal para generasi penerus Desa Petahunan,” paparnya.
Baca juga: Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk, Disinggung saat Debat Pilpres, Kenali Gejala dan Penanganannya
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Agus Triyono mengatakan angka prevalensi stunting di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dapat menunjukkan penurunan yang signifikan, berdasarkan data terbaru tahun 2023.
"Dalam tiga tahun terakhir, kami telah melihat penurunan drastis dalam angka kasus stunting di Lumajang. Kami optimis bahwa melalui upaya-upaya yang terus menerus, kami dapat terus menekan angka stunting di wilayah kami," paparnya.
Agus tak menampik pergerakan angka stunting di Lumajang masih menjadi perhatian serius, meskipun telah terjadi penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Berdasarkan data dari SSGI, kasus stunting di Lumajang tahun 2019 menunjukan angka 34,41 persen, tahun 2020 tidak ada pengukuran karena pandemi COVID-19, tahun 2021 turun menjadi 30,1 persen, dan tahun 2022 turun lagi menjadi 23,8 persen,” terang dia.
Baca juga: Fenomena Janda Usia Sekolah, BKKBN Jatim Singgung Soal Pernikahan Dini hingga Kelahiran Stunting
Menurut Agus, data dari SSGI tahun 2022 menunjukkan angka stunting nasional sebesar 21,6 persen. Sedangkan di tingkat Provinsi Jawa Timur mencapai 19,2 persen.
Namun, angka prevalensi stunting Kabupaten Lumajang pada tahun yang sama masih mencapai 23,8 persen, melebihi angka prevalensi, baik di tingkat provinsi maupun nasional