Pada pesan suara itu, NA meyakinkan kalau dirinya tidak berbohong dan butuh bantuan.
"Saya beneran takut kak, tolong saya, bantu saya," kata NA kepada Setiawan lewat pesan WhatsApp.
Hingga akhirnya Setiawan baru melacak lagi keberadaan NA pada Jumat (16/12/2023) malam.
Setiawan lalu menghubungi Leni soal keberadaan NA.
Lalu Leni bersama Setiawan, kepala dusun, dan Babinsa setempat mendatangi lokasi.
"Sampai di tempat, para tersangka langsung kabur," jelas Leni.
Menurutnya, ia melihat 10 tersangka itu berlarian ke hutan bahkan ada juga yang menceburkan diri ke kolam.
Bahkan Leni sempat mengejar pelaku sebelum melihat kondisi anaknya.
Kemudian saat masuk ke dalam rumah, Leni pun syok melihat kondisi putrinya.
"Udah tergeletak gak berdaya, udah kayak mayat hidup, mana gak dikasih makan minum tiga hari dua malam. Posisi nggak sadar diri," jelasnya.
Melihat anaknya tak sadarkan diri, Leni pun langsung berusaha membangunkan NA.
"Saya panggil-panggil, saya pukul-pukul mukanya 'bangun nak bangun nak' , baru dia nyaut dikit," jelasnya di hadapan Hotman Paris.
Baca juga: Jemput ke Ponpes, Ayah Rudapaksa Anak Tiri, Korban Ditinggal di Tengah Kegelapan Hutan Tulungagung
Leni saat itu memeluk sang anak yang sudah tak berdaya, dan NA pun langsung menjerit.
"Kupegang bagian sininya (punggung), nangis jerit kesakitan semua gak bisa duduk," kata dia.
Bahkan menurut Leni, saat pertama kali ditemukan itu, korban NA sampai beberapa kali pingsan.