Jim Caviezel menjelaskan konsep film Passion of The Christ rilis pada 2004.
Menurut dia, Gibson ingin mengemas film tersebut agar menguji emosional penonton.
Caranya dengan menggambarkan detail penyiksaan yang dilakukan tentara Romawi ketika Yesus dicambuk dan eksekusi, sementara Yesus bertahan dengan tenang.
Jim Caviezel mengungkapkan, perannya sebagai Yesus dalam film garapan Gibson benar-benar penuh penderitaan dan perjuangan.
Pertama, ia harus bangun pukul 02.00 pagi dan memerlukan waktu selama delapan jam untuk merias wajahnya.
Riasan juga mencakup penggambaran Yesus dalam kondisi tubuh penuh luka dan mata yang bengkak.
Baca juga: Artis Nangis Bongkar Kebaikan Istri Mantan Pacar, Dibantu saat Kesusahan Biaya Obat Ibu: Jual Tas
Selain itu, Jim Caviezel juga merasa tersiksa ketika adegan pencambukan dan proses penyaliban.
Pada saat itu, Jim Caviezel dirantai ke sebuah tiang dengan sebuah papan di belakangnya untuk meredam pukulan.
Ia mengatakan, Gibson menginstruksikan dua aktor yang seolah-olah melakukan pemukulan melakukan pencambukan ke atas seperti melempar bola bisbol.
Jim Caviezel akhirnya benar-benar terkena pukulan di bagian punggung setelah salah satu aktor gagal melakukan adegan tersebut.
"Pukulan itu melayang melewati papan dan menghantam saya dengan kecepatan tinggi hingga saya tidak bisa bernapas," imbuhnya.
"Rasanya seperti angin yang menghempaskan Anda. Sengatannya begitu mengerikan sehingga Anda sesak seolah tidak bisa bernapas," sambung Jim Caviezel.
Caviezel tersambar petir
Tak berhenti sampai di situ, ketika adegan dilanjutkan, Jim Caviezel lagi-lagi menerima pukulan yang membuat punggungnya terluka.
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (8/4/2023), Jim Caviezel menceritakan peristiwa ia tersambar petir terjadi ketika ia melakukan adegan penyaliban Yesus.