Ramadan 2024

Hukum Tidur Sepanjang Hari saat Puasa Ramadan 2024, Apakah Tetap Sah? Berikut Penjelasannya

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tidur saat puasa Ramadan 2024.

TRIBUNJATIM.COM - Ketika puasa, banyak umat muslim yang sering merasa mudah mengantuk.

Hal inilah yang membuat mereka kerap tidur ketika sedang berpuasa.

Lantas, bagaimana hukum tidur sepanjang hari saat puasa Ramadan?
 
Ketentuan hukum tersebut perlu diketahui dengan pasti karena beberapa umat muslim memang kerap tidur sepanjang hari dengan dalih agar kuat menjalani puasanya.

Akan tetapi, sebenarnya bagaimana pandangan Islam mengenai hal tersebut?

Apa hukumnya tidur sepanjang hari saat puasa?

Berikut ini penjelasannya. 

Hukum Tidur Sepanjang Hari saat Puasa Ramadan

Banyak muslim yang mengartikan tidur seharian selama puasa adalah ibadah.

Mengutip dari Buku Ajar Pengantar Hukum Islam: Dari Semenanjung Arabia hingga Indonesia, Rohidin dan Muhamad Nasrudin, hukum tidur sepanjang hari saat puasa Ramadan adalah diperbolehkan karena tidak ada larangan mengenai hal tersebut.
 
Pasalnya, menurut pendapat mayoritas ulama, tidur sepanjang hari saat puasa di bulan Ramadan tidak memengaruhi keabsahan puasa yang sedang dijalani. Apalagi terdapat hadis yang menyatakan bahwa tidurnya orang berpuasa adalah ibadah.
 
Namun, apabila aktivitas tidur tersebut sengaja dilakukan hingga meninggalkan ibadah lain, maka haram hukumnya. Jika sudah begini, maka hukum tidur sepanjang hari menjadi dosa,

Hal ini karena derajat hukum salat lebih tinggi daripada puasa. Maka dari itu, puasa tidak bernilai atau tidak sah hukumnya apabila umat muslim meninggalkan salat.

Jadi, bukannya mendapat pahala berpuasa, umat muslim yang melakukan hal ini justru hanya mendapat rasa lapar dan dahaga saja.

Mengenai pertanyaan ini, Sunaryo Putro, Pengajar PYP SD Al Firdaus, memberikan penjelasan dalam wawancara dengan Tribunnews.com di kanal YouTube Tribunnews.

Sunaryo mengatakan tidak pernah membaca hadist yang menyatakan tidur saat puasa adalah ibadah.

Menurutnya, itu hanya sebuah analogi bahwa daripada maksiat selama puasa maka lebih baik tidur sepanjang hari.

Jika tidur seharian memberikan lebih banyak hal negatif, maka sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi pahala puasa.

Selain itu, selama puasa umat Islam harus menghindari hal-hal negatif, termasuk ketika menggunakan smartphone yang mungkin dapat mengundang pikiran negatif dan mengurangi pahala puasa.

Contohnya, jika orang yang berpuasa melihat yang negatif kemudian tidur dan dalam tidur ternyata mengalami mimpi basah, maka puasanya menjadi batal karena ia berada dalam keadaan hadas besar.

Menurutnya, tidur selama puasa sebaiknya dilakukan secukupnya saja dan tidak berlebihan.

Dalam tayangan Tanya Ustad lainnya, narasumber Tribun Sumsel dalam tayangan YouTube Tribun Sumsel, Muhamad Fathul Arifin, S.Pd, juga menjawab pertanyaan mengenai hukum tidur seharian saat berpuasa.

"Beberapa pakar ulama Ushul Fiqih berpendapat tidur seharian ketika berpuasa itu tidaklah membatalkan puasa, namun jika sampai meninggalkan sholat dan kewajiban lainnya maka termasuk perbuatan dosa besar," katanya.

Ia mengatakan sangat disayangkan jika seorang muslim yang berpuasa saat Ramadan dan memilih tidur seharian.

"Tidur seharian selama bulan Ramadan rasanya sangat disayangkan. Yang seharusnya momen Ramadan ini dalam 30 hari kita lakukan untuk beribadah kepada Allah dengan mengerjakan sholat, membaca Al-Quran dan lain-lain, tetapi kita hanya rebahan saja di atas tempat tidur, maka itu sangat disayangkan," katanya.

Kemudian, ia menyebut sebuah hadist yang berbunyi:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar dan berapa banyak orang yang salat malam tidak mendapatkan apa-apa selain begadang. (HR. Ahmad)"

Dari hadist tersebut, ia menjelaskan, jika tidur seharian selama berpuasa, dikhawatirkan seorang muslim tersebut tidak mendapatkan pahala apa-apa selama bulan Ramadan selain rasa lapar dan dahaga saja.

Hal ini karena sejatinya puasa adalah ibadah untuk menguji dan meningkatkan keimanan hamba Allah dari hal-hal yang membatalkan puasa.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini