Berita Surabaya

Kisah Warga Surabaya Rumah Kosong Ditinggal Mudik, Menangis Kamar Diacak-acak Mirip Kapal Pecah

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi maling incar rumah kosong ditinggal mudik

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nasib miris sempat dialami warga Surabaya yang rumah kosong ditinggal mudik, hingga berujung menangis dapati kamar diacak-acak mirip kapal pecah.

Lebaran Idul Fitri sudah tinggal menghitung hari. Biasanya menjelang momen ini situasi Surabaya menjadi lenggang. Banyak umat Muslim melaksanakan tradisi mudik. Mereka berbondong-bondong pulang ke kampung halamannya.

Namun, kemanapun lokasi mudik, masyarakat wajib berhati-hati ketika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. Sebab pada momen tersebut orang-orang jahat biasanya lebih menyoroti rumah kosong ditinggal pemudik.

Untuk itu penting sekali sebelum mudik mengamankan semua barang berharga, seperti perhiasaan, uang, hingga kendaraan.

Lebaran dua tahun yang lalu, tepatnya tahun 2022, tempat tinggal Sunarti di Banyu Urip Wetan II, Kecamatan Sawahan disatroni maling.

Baca juga: Pulang Tarawih, Pedagang Sayur di Ponorogo Kaget Pintu Rumah Terbuka, Perasaan Mendadak Tak Enak

Ia saat itu bersama keluarga lainnya sedang pergi ke rumah saudara melaksanakan tradisi Idul Fitri 'unjung-unjung'. Lokasinya bukan di luar kota. Hanya di Benowo.

Ketika pulang, ia mendapati gembok pagar raib. Padahal, ia sangat yakin sudah mengunci pintu rumah dan pagar dengan gembok sebelum meninggalkan rumah.

Merasa ada yang tak beres, keluarga Sunarti langsung buru-buru mengecek kondisi di dalam rumah.

Rumah saat itu acak-acakan mirip kapal pecah. Sejumlah barang berharga seperti gelang dan kalung emas hilang, serta uang tabungan lagi sekitar Rp 15 juta turut hilang. Sedangkan pencuri sudah kabur.

Sunarti saat itu hanya bisa menangis sambil keluar rumah sembari teriak-teriak mengumumkan bahwa rumahnya telah didatangi maling.

Baca juga: Toko di Ponorogo Diacak-acak Maling Bertopeng Kresek, 500 Bungkus Rokok Raib, Meja Kasir Dikuras

Baca juga: Tendangan Penjaga Kos Robohkan Maling Motor di Surabaya, Pelaku Ajak Pacar yang Mantan Penghuni

Pencurian saat Lebaran adalah kejahatan yang terulang setiap tahun. Data dari kepolisian kejahatan Kota Surabaya saat Ramadan 1444 Hijriah/2023 didominasi kasus pencurian sepeda motor.

Setidaknya polisi saat itu menghimpun 12 laporan. Kejadian terbanyak pertama ialah wilayah Kecamatan Tambaksari, lalu Gubeng, dan Pakal. 

Rata-rata kasus terjadi antara pukul 18.00 sampai dengan pukul 21.00 WIB. Lalu jam rawan berlanjut lagi pada pukul 03.00 sampai pukul 06.00. Sebagaian kasus ada maling yang mengambil motor dari rumah kosong ditinggal mudik.

Ini menjadi bukti rumah sudah dikunci bukan jaminan aman dari intaian kumpulan maling. Satu contoh pencurian yang dialami Sunarti, meski rumah sudah dikunci sedemikian rupa tapi tidak menutup kemungkinan komplotan maling tetap bisa masuk rumah. Sebab, orang-orang jahat biasanya selalu memiliki akal jitu untuk melakukan aksi.

Baca juga: Sepak Terjang Maling Tas di Masjid Surabaya Pura-pura Salat, Umur Masih Belasan Ternyata Residivis

Berita Terkini