TRIBUNJATIM.COM - Kisah guru digaji cuma Rp500 ribu setahun ini viral di media sosial.
Iapun mengaku tak masalah digaji kecil terpenting anak-anak di daerah sekolah khususnya anak-anak transmigrasi bisa mengenyam pendidikan.
Pihak kepala sekolah kagum dengan guru tersebut dan kasihan lantaran gaji yang didapatkan tidak layak.
Meski begitu sang guru tak pernah protes.
Sosok guru digaji Rp500 ribu setahun tersebut ialah Elin.
Bu Guru Elin merupakan seorang guru yang membantu mengajar di SMP Filiar Budi Luhur, Sebakis, Nunukan, Kalimantan Utara, kepada Kompas.com, Minggu (7/4/2024).
Baca juga: Akhirnya Setelah 7 Tahun Menunggu, Guru Honorer Ini Terima Gaji Sertifikasi, Langsung Sujud Syukur
"Saya tidak pernah mendengar larangan suami yang tidak mengizinkan saya mengajar. Saya tidak ingin melihat anak-anak trans di daerah saya tinggal, tidak belajar," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Elin, menjadi guru yang belum terdaftar dalam Dapodik, sejak memutuskan membantu mengajar 60 pelajar SMP di tengah perkebunan kelapa sawit, Pulau Sebakis, lokasi warga transmigran.
‘’SMP berdiri di lahan milik Dinas Transmigrasi pada 2013, dan bangunan kayunya dipinjam untuk sekolah."
"Pada 2017, saya tergerak untuk mengajar anak-anak karena sekolah kekurangan guru,’’ ujar Elin memulai ceritanya.
Wilayah Sebakis, sebenarnya tidak jauh dari Ibu Kota Kabupaten Nunukan.
Jika ditempuh menggunakan speed boat/kapal cepat, maka dari Nunukan hanya dibutuhkan waktu sekitar satu jam.
Begitu sampai di dermaga tradisional Sebakis, masih harus ditempuh jarak sekitar satu jam perjalanan darat melewati perkebunan kelapa sawit.
‘’Waktu itu, sekolah kayu kami mengkhawatirkan karena memang bangunannya ambruk dan miring,’’ kata Elin.
Anak-anak transmigran juga harus berangkat saat pagi buta, melintasi jalanan setapak kebun sawit.