"Semula pilihan bahasa itu (sekarang disebut bahasa gaul) digunakan sebagai bahasa sandi untuk merahasiakan obrolan dalam komunitas tertentu," kata Ganjar.
"Tetapi, kata-kata tersebut lama-kelamaan menjadi bahasa sehari-hari dan dikenal banyak orang."
"Pada tahun 2000-an hingga sekarang, bahasa semacam itu lebih bervariasi dan cepat menjadi populer, bahkan di kalangan kanak-kanak."
Jangan sembarangan mengucapkan kata jamet
Kata jamet seringkali diketikkan warganet di keterangan foto dan video, dijadikan hashtag (tagar), atau diobrolkan dengan teman ketika nongkrong.
Di balik kepopulerannya, warganet disarankan oleh Ganjar supaya berhati-hati ketika mengucapkan atau menggunakan kata jamet dalam kehidupan sehari-hari.
TikTok bahkan memblokir kata jamet dari kolom pencarian lantaran dinilai berkaitan dengan perilaku kebencian.
Ganjar menjelaskan, kata yang tengah viral tersebut memiliki sense negatif karena digunakan sebagai penghinaan terhadap orang yang gagal bergaya bak anak metal.
Ganjar menambahkan, belakangan ini juga muncul istilah "jamet kuproy" yang tidak kalah viralnya dengan kata jamet.
"Kata kuproy merupakan akronim dari 'kuli proyek', yang diasosiasikan oleh masyarakat bahwa mereka yang disebut jamet memiliki pekerjaan sebagai kuli proyek," terang Ganjar.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita tentang arti kata lainnya