TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Momen bermaaf-maafan saat Lebaran 2024 tak dapat mengembalikan harmonitas sejumlah rumah tangga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Ratusan istri tetap dongkol dengan suaminya masing-masing saat Lebaran 2024.
Ujungnya, usai Lebaran 2024, ratusan istri ini menggugat cerai suaminya masing-masing.
Panitera Pengadilan Agama (PA) Bojonegoro Solikin Jamik membenarkan hal itu.
Dia menyebut, sedikitnya ada 134 istri di Kabupaten Bojonegoro menggugat cerai suaminya usai Lebaran 2024.
"Sebanyak 134 gugatan cerai dari pihak istri itu kami terima di hari kerja pertama sampai ketiga. Tanggal 16-18 April 2024," ujarnya kepada Tribunjatim.com, Selasa (23/4/2024) siang.
Dia meneruskan, alasan 134 istri yang menggugat cerai suaminya itu beragam. Namun, rerata para istri dimaksud tak puas dengan kemampuan para suaminya terkait pemenuhan kebutuhan ekonomi.
"Para istri yang menggugat cerai suaminya ini rerata pekerja atau perantau di luar Kabupaten Bojonegoro. Saat lebaran mereka pulang kampung sekaligus mengurus perceraian," imbuhnya.
Panitera PA Bojonegoro akrab disapa Jamik ini meneruskan, sebanyak 134 istri yang ingin membuyarkan rumah tangganya usai Lebaran 2024 ini terbilang muda. Usianya di bawah 40 tahun.
Baca juga: Artis Diisukan 20x Nikah-Cerai, Kini Ingin Dimakamkan Dekat Istri Pertama: Banyak Menyakiti Dia
Lebih lanjut, Jamik menyebut, perceraian yang diajukan 134 istri ini tentu amat disayangkan. Namun demikian, pihaknya tetap akan menindaklanjuti gugatan cerai tersebut.
"Kami tentu lakukan mediasi lebih dulu agar perceraian tak terjadi. Namun, jika suami-istri bersangkutan sudah tak bisa disatukan kembali, maka perceraian terpaksa diputuskan," tuturnya.