Berita Viral

Mbah Surani Tukang Becak Ogah Pulang karena Mantu Cerewet, Bertahun-tahun Hidup di Jalan: Gak Betah

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Surani Tukang Becak Ogah Pulang karena Mantu Cerewet, Bertahun-tahun Hidup di Jalan: Gak Betah

"Mbah Surani ngasto becak niki? yuswane 77? (Mbah Surani naik becak ini? umurnya 77?)” lanjut Hery.

“Nggeh. (Iya)” jawab Mbah Surani.

“Teng Semarang dalem e pundi? Tilem e teng becak niki? mpun pinten tahun teng mriki? (Di Semarang tinggal dimana? Tidur di becak ini? sudah berapa tahun di sini?)” tanya Hery.

Baca juga: Asmuni Terpaksa Ikhlas Batal Naik Haji, Lemas Sapi Limosin Tak Ada di Kandang: Daftar 10 Tahun Lalu

“Pun dangu (sudah lama)” jawab Mbah Surani.

“Jenengan wangsul mawon teng griyo. (Anda pulang saja ke rumah)”

Namun Mbah Surani mengatakan jika ia tak betah di rumah karena menantunya cerewet dan mengomel terus.

“Kulo wangsul teng griyo, mantune kulo ngeten terus. (Kalau saya pulang ke rumah, menantu saya begini (cerewet))” ucap Mbah Surani sambil memeberikan isyarat cerewet.

“Lare kulo misahno, mantu kulo ngomel terus, kulo mboten betah. (Anak saya sudah memisahkan, tapi menantu saya mengomel terus, saya nggak betah)” jawab Mbah Surani kembali.

 

 

 

Baca juga: Tinggal di Gubuk Reyot, Mbah Hotipah & Putriya Tak Tersentuh Bansos, Takut Rumahnya Roboh: Tabah

Mbah Surani pun setiap hari mangkal di Kawasan Tugu Muda Semarang.

Hery pun menjanjinkan akan datang kembali untuk membawakan makanan dan baju.

Mbah Surani sendiri berasal dari Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah.

Namun ia memilih tinggal di becak di Semarang.

Baca juga: Kisah Mbah Murni Rela Makan Nasi Basi Gegara Mainan Jualannya Tak Laku, Tidur di Kasur Tipis

Halaman
1234

Berita Terkini