Selain faktor kinerja, Mujahid menyebut hubungan Khofifah dengan PPP selama ini relatif tidak ada kendala.
"Sejauh ini memang yang muncul nama Bu Khofifah," kata Mujahid, Senin (8/4/2024).
Apalagi Khofifah memulai karir politik dari partai berlambang kakbah.
Misalnya pada periode 1992-1997, Khofifah menjadi pimpinan Fraksi PPP DPR RI.
Baca juga: Sosok Mundjidah Wahab, Pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024 Usulan PPP
Menurut Mujahid, karir politik panjang Khofifah juga tak bisa dilepaskan dari kiprahnya saat masuk di fraksi PPP saat itu.
"Sehingga, hubungan kami dengan Bu Khofifah juga ada hubungan emosional yang sangat dekat. Sebab itu, kami betul-betul mempertimbangkan Bu Khofifah untuk Pilgub Jatim 2024," ungkap Mujahid.
Mujahid menyebut PPP juga akan berkomunikasi dengan Khofifah.
Utamanya, untuk menjajaki peluang Khofifah menggandeng kader PPP sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping.
Mujahid mengungkapkan, PPP Jatim memiliki kader unggulan yakni Mundjidah Wahab selaku Ketua DPW untuk disodorkan sebagai kandidat Cawagub Khofifah.
Menurut Mujahid, urusan Pilkada akan banyak ditentukan oleh magnet perorangan, tidak melulu ditentukan kacamata politik hasil Pileg.
Jika dua srikandi ini bisa diduetkan, Mujahid meyakini peluang menang hingga kinerja kepemimpinan periode mendatang akan semakin baik.
Khofifah sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU bergandeng dengan putri pendiri NU.
Sekedar diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diprediksi tak akan mengusung Khofifah Indar Parawansa.
PKB masih membuka peluang mengusung calon lain selain Khofifah.
Partai Muhaimin Iskandar disebut-sebut akan berkoalisi dengan PKS.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
Berita tentang Pilgub Jatim 2024 lainnya