Ruang co-working space tersebut berisi bermacam piranti penunjang produksi, yakni dua unit komputer berspek tinggi, empat komputer kerja, studio, printer, smart TV, dan internet berkecepatan kencang.
"Fasilitas yang ada di co-working space bisa dimanfaatkan untuk memproduksi karya digital. Kami juga akan menyiagakan pendamping di co-working space. Para pelaku UMKM bisa sharing dengan pendamping sampai karya digital terbit," paparnya.
Ia mengungkapkan, ke depan akan ada website khusus yang digunakan sebagai etalase katalog produk.
Saat ini, website tersebut sedang dalam pengerjaan Diskominfo.
Di sisi lain, dalam hal promosi produk, Diskominfo menyediakan mediumnya.
Medium tersebut adalah website yang dikelola Diskominfo, media sosial Diskominfo, WhatsApp blasting, dan videotron di dua titik.
"Yang dikirim dua orang pelaku UMKM per desa untuk mengikuti pelatihan digital. Selanjutnya, dua orang ini nanti membantu tiga orang pelaku UMKM lain yang belum berkesempatan berlatih. Jadi kalkulasinya, ada lima katalog produk usaha yang dihasilkan. Lalu, dikalikan 20 desa sehingga totalnya menjadi 100 katalog produk usaha," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Nganjuk, Samsul Huda yang hadir dalam kegiatan sosialisasi mewakili Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna menyatakan, Omah Tandang menjadi jawaban untuk memberikan manfaat yang lebih jauh dan luas dalam rangka pengembangan usaha ekonomi kreatif serta mensejahterahkan masyarakat.
"Pj Bupati mendorong Diskominfo mengembangkan UMKM. Mengoptimalkan kinerja dari usaha kecil dan menengah untuk bisa bangkit maju dan setara dengan usaha yang besar dengan didukung aplikasi yang sudah mapan," terangnya. (adv)