Momen tersebut disaksikan Pak RT, warga setempat hingga Yanti yang kewalahan.
"Malam Rabu (Selasa 30 April 2024) itu pas kejadian itu ua (Tarsum) nyekik dirinya sendiri wakti itu pas mau sholat maghrib, ua Yanti sedang wudhu di WC keluar dari WC lihat kondisi ua (Tarsum) sedang nyekik dirinya sendiri. Kebetulan ada Pak RT datang, terus (Tarsum bilang) ke Pak RT ngomong 'nitip anak saya' katanya terus dia lari sambil jedotin kepalanya ke tiang listrik sambil nabrak pohon kelapa sampai dia rubuh," ujar Herawati.
Akibat aksi nekat tersebut, Tarsum pun mengalami luka di bagian kepala sampai harus minum obat.
Pasca-kejadian di Selasa malam, Rabu Sore (1/5/2024) saudara pelaku dan korban menjenguk Tarsum, tapi responnya pelaku justru mengejutkan.
Saat itu Tarsum ogah dijenguk oleh keluarganya dan cuma mau ditemui oleh pamannya bernama Aki Toni.
Bahkan Tarsum saat itu mengusir anak sulungnya yakni Lisna alias Lilis dan cucunya, Neneng.
"Ua keadaannya waktu itu tidak mau didekati, dia diam diri di kamar, ditemani pamannya ua Acum, Aki Toni, maunya sama Aki Toni aja. Jadi didekati sama mamah saya, sama suami saya juga dia tidak mau, nyuruh pergi. Malahan anaknya juga teh lilis sama cucunya si neneng diusir terus sama dia disuruh pulang ke rumahnya. Intinya dia (Tarsum) merasa baik-baik saja," akui Herawati.
Selain mengamuk, Tarsum juga saat itu sudah tak mau dinasihati oleh keluarga.
Diakui Herawati, ibunya selaku adik Tarsum pernah memberikan pesan agar Tarsum ingat kepada Allah.
Namun jawaban Tarsum justru di luar nalar.
"Setelah agak tenang, saya dekati dia (bertanya) 'ua apa beban ua kok sampai kayak gini apa yang ua pikirkan', ditanya kaya gitu jawabnya udah gak nyambung. Sama ibu saya tuh dinasihatin udah enggak nyambung, kata saya eling ingat sama Allah, tapi dia (Tarsum) jawabnya 'telat telat'," ungkap Herawati.
Malam Kamis alias Rabu (1/5/2024) keluarga akhirnya memanggil tenaga medis Puskesmas bernama Anton untuk memeriksa kondisi Tarsum.
Kala itu Anton memberikan sejumlah obat kepada Tarsum.
Ia juga meminta agar keluarga terus memantau kondisi Tarsum agar tidak melakukan aksi nekat seperti malam sebelumnya.
Namun bukannya tenang, malam itu malah Tarsum kembali berulah.
Baca juga: Anak Pelaku Mutilasi Bantah Punya Utang Judi Online Rp150 Juta, Ayah Depresi Jual Daging Yanti