Berita Kota Batu

Produsen Susu di Kota Batu Sambut Positif Program Minum Susu Gratis Prabowo-Gibran

Penulis: Benni Indo
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi susu - Program makan siang dan minum susu gratis yang dijanjikan Presiden RI dan Wakil Presiden RI terpilih, Prabowo-Gibran, memberikan angin segar bagi pelaku usaha sapi perah.

Di sisi lain, Eva menilai, program makan dan minum susu gratis akan berdampak terhadap anggota koperasi.

Sebagai koperasi yang memiliki produk susu, anggota KAN Jabung Syariah Jatim merupakan peternak susu perah.

Muhammad Munir, seorang peternak sapi perah yang juga anggota Koperasi Margo Makmur Mandiri di Kota Batu menilai, jika program itu terlaksana, akan berdampak terhadap serapan susu di tingkat peternak.

Di sisi lain, menurutnya program tersebut bisa memperbaiki gizi generasi mendatang.

Sepanjang pengalamannya, Munir berpendapat bahwa konsumsi susu di Indonesia sangat rendah dibandingkan beberapa negara yang ada di ASEAN.

“Sebagai peternak, kami sangat mendukung program tersebut,” ujarnya.

Di tempatnya tinggal, Dusun Brau Kota Batu, 98 persen penduduknya adalah peternak sapi perah.

Usaha susu menjadi sumber utama pendapatan warga.

Selama ini, produksi susu yang dihasilkan dari Dusun Brau banyak dikirim ke pabrik untuk diolah kembali.

Jika nanti susu yang mereka produksi harus dialihkan ke pelajar ataupun ibu hamil, Munir mengatakan perlu adanya satu mekanisme kerja sama yang bersifat kemitraan.

“Sebenarnya dari petani bisa saja, tapi biasanya ada pola kemitraan. Harus ada tenaga berpengalaman juga di dalamnya,” paparnya.

Di Dusun Brau, produksi susu bisa mencapai 5 ton per hari.

Populasi sapi yang ada di sana mencapai 1.200, 400 di antaranya adalah sapi perah yang berproduksi.

“Kami telah melewati PKM dan sekarang masuk ke dalam masa-masa bangkit kembali. Kami mendukung program tersebut karena berdampak terhadap peternak sapi perah juga,” paparnya.

Makan siang dan susu gratis yang dijanjikan Prabowo-Gibran rencananya akan dibagikan kepada 82,9 juta orang miskin.

Terdapat 3 golongan yang akan menerima program tersebut yakni 74,2 juta anak sekolah, 4,3 juta santri, dan 4,4 juta ibu hamil.

Berita Terkini