"Panitia dari guru, (menggunakan pihak ketiga travel) iya," katanya, Minggu.
Dian mengakui, rapat bersama orangtua murid sudah dilakukan beberapa kali untuk menentukan tempat.
Bahkan, pihaknya sudah melakukan survei terhadap tempat yang bakal dijadikan lokasi perpisahan siswa SMK Lingga Kencana.
Menurut Dian, pihak Yayasan mendampingi keluarga korban dari lokasi kecelakaan sampai prosesi pemakaman.
Ia mengungkapkan, acara tersebut sudah disepakati antara wali murid dengan pihak sekolah.
"Dilakukan secara resmi (sewa busnya)," tegasnya.
Pihak Yayasan Kesejahteraan Sosial ternyata tidak mengetahui jika bus yang kecelakaan itu masa berlaku kelayakan untuk jalan sudah habis.
Namun, Dian menyatakan pihaknya merasa yakin dengan bus tersebut layak untuk membawa anak didiknya ke Bandung.
"Alhamdulillah yang dua bis baik-baik saja. Sebenarnya sejak awal kami yakin dengan PO ini, kalau tidak yakin kami tidak akan berangkatkan," ungkapnya.
"Kami ingin berikan yang terbaik untuk anak-anak kami," imbuhnya.
Sementara itu,Anggota DPRR Kota Depok fraksi PKS, H Khairulloh, sambangi kediaman korban kecelakaan bus maut di Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024), seperti dikutip Tribun Jatim dari Wartakota
Khairulloh datang bersama istrinya dengan mengenakan baju koko cokelat dan peci hitam.
Khairulloh dan istri langsung bertemu dengan keluarga Mahesya Putra.
Setelah berbincang sebentar, Khairulloh meminta kepada ustaz yang menemaninya untuk membacakan doa ke almarhum Mahesya.
Selesai dari rumah Mahesya, Khairulloh melanjutkanya melayat ke rumah Dimas dan Intan yang jaraknya hanya sekira 20 sampai 50 meter.