Berita Viral

Pengakuan Ayah 1 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Ingin Anak Bebas karena Gangguan Mental: Dia Dipaksa

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengakuan Ayah 1 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Ingin Anak Bebas karena Gangguan Mental: Dia Dipaksa

Dia berharap kebenaran akan terungkap dan anaknya dinyatakan tidak bersalah.

“Mudah-mudahan nama anak saya bisa dibersihkan. Saya yakin anak saya tidak terlibat, mudah-mudahan bisa keluar (penjara),” ucapnya.

Pengacara Titin Prialianti baru bisa mendampingi Sudirman dan yang lainnya menjelang persidangan. Dari delapan orang tersebut ia memastikan ada satu orang asing yang tidak saling kenal.

“Dari delapan itu, satu Rivaldi, sebelumnya sudah ada di dalam atas perkara lain membawa senjata tajam. Kemudian mereka disatukan seolah-olah saling mengenal. Yang tujuh saling kenal karena satu RW. Kalau Rivaldi itu tidak ada yang kenal. Dia kasusnya kepemilikan sajam, tapi tiba-tiba jadi satu tuntutan,” ujarnya.

Titin pun membenarkan Sudirman mengalami keterbelakangan mental. Sementara tujuh lainnya normal dan bekerja sebagai kuli bangunan.

“Di persidangan, saksi juga menguatkan Sudirman satu-satunya yang tidak pernah minum (minuman kerass). Di persidangan juga Sudirman mengakui ‘saya disuruh mengaku begini, begini’, bahasa Sudirman seperti itu,” ucapnya.

Dedi Mulyadi yang merupakan anggota DPR RI menghormati keyakinan semua pihak mulai dari kepolisian, jaksa, hakim, orang tua, dan pengacara terhadap hal tersebut. Ia berharap kebenaran yang seutuhnya bisa terungkap.

“Mudah-mudahan peristiwa ini jadi pembelajaran bagi kita. Siapapun bersalah harus tetap dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku, yang tidak bersalah harus keluar dari ketidakbersalahannya, tanpa harus menuduh siapa yang bersalah dan siapa yang tidak bersalah,” ucap Dedi Mulyadi.

Baca juga: Hotman Cari Polisi Ayah Kandung Eky Ingin Bicara, Kini Anak Eks Bupati Bantah Terlibat Kasus Vina

Sementara itu, banyak yang merasa penasaran terkait alasan film Vina: Sebelum 7 Hari tidak dibuat film dokumenter.

Kini, sutradara Anggy Umbara pun menjawab rasa penasaran banyak ornag tersebut.

Anggy mengatakan, membuat film dokumenter tidak semudah yang dibayangkan.

"Kalau dibilang kenapa enggak dokumenter aja? Banyak yang bilang gitu," kata Anggy Umbara dikutip dari YouTube Ngobrol Asix.

"Untuk membuat dokumenter itu saya bukan sutradara dokumenter, yang saya tahu, membutuhkan banyak sekali effort, banyak sekali modal, banyak sekali koneksi, enggak segampang itu," jelasnya.

Anggy pun memberikan contohnya tentang teman sutradara yang membuat film dokumenter dan memakan waktu bertahun-tahun.

"Kemarin ada rekan sutradara, bikin satu film dokumenter bisa 5-8 tahun, jadi (buat film dokumenter) membutuhkan waktu, energi dan finansial luar biasa," ujarnya.
Disamping usaha besar yang harus dilakukan, penonton Indonesia menurutnya juga bukan penggemar berat dokumenter.

Halaman
123

Berita Terkini