Berita Lumajang

Niat Pulang, Warga di Lumajang Dibegal, Ditodong Celurit Motor NMax Dibawa Lari

Penulis: Erwin Wicaksono
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi garis polisi. warga Lumajang dibegal orang tak dikenal

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Muhammad Alfarisi warga Tempeh Tengah Lumajang kehilangan sepeda motor Yamaha N-Max miliknya usai menjadi korban pembegalan di Jalan Soekarno Hatta Sukodono Lumajang pada Minggu (22/5/2024) dini hari.

Warga Lumajang tersebut bercerita jika motor N-max itu baru saja ia beli sejak 5 bulan lalu.

Namun, nahas Alfarisi kini harus kehilangan motor yang beli dari hasil tabungannya.

"Baru beli sejak 5 bulan lalu dari hasil tabungan kini hilang (dicuri)," beber Alfarisi ketika dikonfirmasi, Rabu (22/5/2024).

Semua bermula ketika Alfarisi pulang dari Probolinggo pada Sabtu malam.

Sesampainya di jembatan Jalan Soekarno Hatta Lumajang, Alfarisi yang dibonceng rekannya itu memutuskan berhenti sejenak.

Ia mengaku harus berhenti lantaran sudah tidak kuat menahan kencing. Dirinya pun akhirnya kencing di sebuah sungai.

"Itu sekitar mau jam 1:30 dini hari. Dari arah barat tiba-tiba saya melihat ada 3 orang dengan 2 motor. Yakni motor Beat Street dan Beat warna putih biru itu menghampiri saya," ujar.

Kaget bukan kepayang, Alfarisi dan rekannya tersebut ditodong oleh kawanan pria tak dikenal dengan senjata tajam jenis celurit. 

"Ada tiga orang. Lalu teriak ke kami siapa yang blayer-blayer di sini. Teman saya jawab bukan saya dari Probolinggo gak tau. Kemudian mereka keluarkan celurit menodongnya ke arah kami sambil meminta sepeda motor," paparnya.

Baca juga: Warga Surabaya Ketiban Apes saat Kencing di Pohon Dini Hari di Dupak, Dipalak Begal Pakai Pedang

Terdesak dan tak ingin celaka, Alfarisi dengan pasrah merelakan motornya digondol oleh kawanan begal tersebut.

Korban mengaku tak bisa berbuat apa-apa lantaran pada saat itu kondisi jalanan sedang sangat sepi.

"Pelaku tidak memakai penutup wajah. Kala itu saya ingat orangnya agak tinggi dan dua lainnya sedang," ujarnya.

Merasa jadi korban begal, Alfarisi dan rekannnya langsung berinisiatif melapor ke petugas kepolisian sesaat setelah dibegal.

"Kemudian ada orang tanya kenapa mas? Saya jawab abis kena begal kemudian diantar ke Polsek (Sukodono)," ujarnya.

Di sisi lain, Kanit Reskrim Polsek Sukodono Aiptu Hadi Hariono lewat pesan singkat membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menegaskan jika saat ini kejadian itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

"Kami masih menyelidikinya. Semoga dalam waktu dekat pelaku bisa tertangkap," jelasnya.

Berita Terkini