Perang Hamas Lawan Israel

Nasib Anak-anak Palestina di Gaza, Makan Rumput dan Pakan Ternak Hingga Minum Air Limbah

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang gadis Palestina membawa wadah berisi air di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara pada 3 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Serangan Israel menewaskan sedikitnya 45 warga Palestina dalam 24 jam terakhir di Gaza.

Setelah kunjungan baru-baru ini ke penyeberangan Rafah dari Mesir ke Jalur Gaza selatan, yakni jalur vital untuk bantuan yang ditutup oleh pasukan Israel awal bulan lalu, ia mendesak Israel untuk membuka perbatasan tersebut.

Balkhy mengatakan, penyeberangan Kerem Shalom “tidak cukup”, dan upaya-upaya yang dilakukan melalui koridor maritim dan pengiriman melalui udara tidak masuk akal ketika rute darat yang jauh lebih murah dan lebih efektif telah tersedia, dan truk-truk berbaris di luarnya.

Balkhy menyuarakan kekecewaannya terhadap pemblokiran peralatan medis yang dianggap “penggunaan ganda” -barang-barang yang menurut Israel dapat digunakan untuk tujuan militer.

“Kita berbicara tentang ventilator, bahan kimia pemurnian hingga air bersih,” kata dokter Saudi itu. 

Israel akan terus menyerang

Israel menyebut jika pemerintahnya tak akan menghentikan serangan ke Gaza meski Hamas sudah bebaskan para sandera.

Hal itu diungkap oleh Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi.

Pernyataan itu dimunculkan Hanegbi saat bicara kepada keluarga para sandera, Kamis (30/5/2024).

Ia juga menegaskan Israel akan terus berperang di Gaza.

Baca juga: 7 Artis Suarakan All Eyes on Rafah , Denny Sumargo Kecam Israel: Ini Bukan Perang, Ini Tragedi

Mengutip Times of Israel, saat bertemu para keluarga sandera, Hanegbi tampak menegur bahkan menghina keluarga beberapa sandera.

Pesan dari Hanegbi ini merupakan pertama kalinya seorang pejabat tinggi Israel membuat pengakuan mengejutkan.

Hal ini menyoroti inti dari kebuntuan berulang dalam perundingan penyanderaan, di mana Hamas bersikeras melakukan gencatan senjata permanen, sementara Israel hanya bersedia menyetujui gencatan senjata sementara.

Tak lama setelahnya, Hanegbi mengklarifikasi bahwa menurutnya pemerintah akan mampu mencapai tahap pertama dari kesepakatan yang saat ini sedang dibahas.

Dalam pertemuannya dengan keluarga para sandera, Hanegbi meyakinkan mereka bahwa Israel akan segera mengamankan implementasi tahap pertama perjanjian tersebut.

"Saya tidak yakin pemerintah saat ini akan berhasil menyelesaikan keseluruhan kesepakatan."

Halaman
1234

Berita Terkini