Puskesmas yang menjadi tempat penanganan sementara korban keracunan massal ini di UPTD Puskesmas Cipaku.
“Yang paling dekat dengan warga di puskesmas di sini (Cipaku) untuk rujukan. Semua yang datang nanti dilihat tadi kalau misalkan urgent harus perawatan makannya dari sini terus di rujuk ke RS,” ujarnya.
Pemkot Bogor tak ingin kecolongan lagi dengan langsung melakukan perawatan intensif korban keracunan massal ini.
“Tetapi dari yang tadi periksa pun mereka sudah ada yang kesini tetapi masih terasa dan diobati lagi. Yang kita rujuk ke rumah sakit itu yang dalam kondisi dehidrasi berat kemudian juga EKG. Kita tidak ingin kecolongan seperti yang kemarin meninggal, mungkin dia juga ada penyakit,” tandasnya.
Baca juga: Cerita Keluarga Keracunan saat Menyantap Nasi Berkat usai Hadiri Hajatan Selapan Bayi di Magetan
Sosok Tukang Masak
Sosok tukang masak makanan haul yang diduga membuat 93 orang warga di Babakan Baru RT 001 RW 012, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor terungkap.
Sosok tukang masak ini berusia 46 tahun dan baru tinggal selama tiga tahun di kampung ini.
“Jadi warga sini. Tapi ya baru. Adalah tiga tahunan mah. Jadi dia nikah sama warga sini dan tinggal di sini akhirnya,” kata Ketua RT 001 Arif kepada Tribun Bogor, Selasa (4/6/2024).
Selama ini tukang masak yang tidak disebutkan namanya ini jarang sekali masak untuk acara besar seperti tasyakuran Haul.
“Baru kali ini masaknya. Kalau sering masak atau enggaknya saya kurang hapal. Tapi yang masak buat Haulnya ini ya dia gitu,” tambahnya.
Untuk menunya, perempuan berusia 46 tahun ini memasak makanan nasi uduk, tempe orek, serta telur balado.
Di sisi lain, ia juga megalami keracunan usai memakan hasil masakannya sendiri.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com