Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Puasa ke 1 Dzulhijjah / 8 Juni 2024
Menghapus Dosa Selama Dua Tahun
Keutamaan puasa 1-9 Dzulhijjah pertama berasal dari puasa Arafah yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Berdasarkan riwayat dari Muslim, puasa sunnah Arafah dapat menghapus dosa seorang muslim selama dua tahun yaitu satu tahun yang lalu dan satu tahun mendatang. Berikut isi dari hadits tersebut:
عن قتاده رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلعم : صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ ذُنُوْبَ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبِلَةً
Artinya: "Dari Qatadah, ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda, 'Puasa pada hari 'Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang' (HR. Muslim).
Baca juga: Telanjur Serahkan Hewan Kurban ke Panitia Tapi Lupa Baca Niat, Bagaimana Hukumnya? ini Penjelasannya
Puasa ke 2 Dzulhijjah / 9 Juni 2024
Termasuk Hari-hari yang Dicintai Allah SWT.
Kemudian Rasulullah SAW juga menganjurkan beramal sholeh di bulan Dzulhijjah. Hal tersebut ternyata bukan tanpa alasannya. Seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a., sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari-hari yang dicintai oleh Allah SWT.
"Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan sholeh pada hari-hari itu yang lebih baik dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini" (HR. Bukhari).
Puasa ke 3 Dzulhijjah / 10 Juni 2024
Kemudian terdapat sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dikisahkan sahabat Rasulullah SAW bertanya perihal, "Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah?" Rasulullah SAW menjawab:
"Termasuk lebih utama dibandingkan jihad di jalan Allah, kecuali orang-orang yang berangkat berjihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada seorang pun yang kembali" (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Hal tersebut senada dengan sebuah riwayat dari Bukhari. Ibnu Abbas r.a. menceritakan tentang hari-hari dalam mengerjakan amalan sholeh di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Lalu para sahabat Rasulullah SAW bertanya, "Apakah lebih baik dari pahala jihad fi sabilillah?"