Berita Kota Malang

Simulasi Pengamanan Pilkada 2024 di Kota Malang Diwarnai Aksi Demo Anarkis dan Penyanderaan

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan dari unsur TNI, Polri dan jajaran saat melakukan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) pada Pilkada Malang 2024 di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (12/6/2024). Sispamkota Pilkada 2024 tersebut melibatkan ratusan personel untuk persiapan pengamanan Pilkada 2024 di Kota Malang.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Simulasi pengamanan Pilkada 2024 digelar di Jalan Tugu, atau tepatnya di depan Balai Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), Rabu (12/6/2024).

Dalam simulasi tersebut, seluruh skenario pengamanan diterapkan.

Di dalam simulasi, diskenariokan dengan pendistribusian kotak suara dan berlanjut dengan adanya kegiatan kampanye. Disusul dengan kegiatan pemungutan suara.

Setelah itu berlanjut dengan rekapitulasi penghitungan suara.

Namun mendadak, ada massa aksi unjuk rasa yang tidak puas dengan hasil pemilu dan berujung dengan aksi anarkis.

Massa pun berhasil dipukul mundur oleh Pasukan Pengendali Massa (Dalmas) Polresta Malang Kota.

Namun ternyata, ada massa lainnya dan berbuat brutal dengan melakukan perusakan serta melakukan penyanderaan anggota KPU.

Melihat kondisi semakin mengkhawatirkan, Polresta Malang Kota meminta bantuan Brimob.

Tidak lama kemudian, Brimob mengirimkan pasukan anti teror dan berhasil membebaskan sandera.

Sedangkan pelaku penyanderaan, berhasil ditangkap dan segera diamankan.

Dalam simulasi pengamanan Pilkada 2024 tersebut, melibatkan personel dari seluruh unsur jajaran samping. Baik dari Polresta Malang Kota, Kodim 0833/Kota Malang, Dishub Kota Malang, Satpol PP Kota Malang dan Brimob Batalyon B Satbrimob Polda Jatim, serta Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang.

Baca juga: Jumlah TPS Pilkada Serentak di Trenggalek Berkurang Drastis, Pengurangan Disesuaikan DPT

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, di dalam pelaksanaan simulasi tersebut, melibatkan sebanyak 500 personel gabungan.

"Dalam simulasi ini, ditunjukkan bagaimana sistem pengamanan kota atau Sispamkota berjalan. Bisa disaksikan, bagaimana kami mengamankan Kota Malang dari adanya huru-hara ataupun kejadian-kejadian yang dapat mengganggu kamtibmas," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (12/6/2024).

Pria yang akrab disapa BuHer ini juga menerangkan, telah dilakukan pemetaan terkait potensi kerawanan Pilkada 2024 di Kota Malang.

Halaman
12

Berita Terkini