"Yang kami prediksi, terjadi perusakan-perusakan terhadap kantor KPU dan Bawaslu termasuk objek-objek vital lainnya semisal ATM dan pertokoan. Sehingga, pengamanan harus kami persiapkan," ujarnya.
"Dan dalam simulasi Sispamkota ini, ditunjukkan kesiapan kami. Dan semoga prediksi-prediksi ini tak terjadi di saat pelaksanaan Pilkada 2024," bebernya.
BuHer menambahkan, Polresta Malang Kota telah mendapatkan hibah anggaran dari Pemkot Malang sebesar Rp 5,7 miliar. Di mana dana tersebut, dipakai untuk pengamanan pelaksanaan Pilkada di Kota Malang.
"Anggaran tersebut disiapkan untuk tahun 2024 ini. Dan di tahun 2025, Pemkot Malang juga sudah menganggarkan sekitar Rp 1,8 miliar, untuk menjaga kamtibmas apabila terjadi pemungutan suara ulang atau hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.
Dirinya menambahkan, komunikasi antara stakeholder termasuk masyarakat juga harus terjalin dengan kuat. Untuk bersama-sama menjaga Kota Malang tetap aman dan kondusif.
"Ini yang perlu kami jaga. Di mana Pemkot Malang bersama TNI-Polri dan seluruh stakeholder membangun komunikasi untuk sama-sama menjaga Kota Malang aman dan kondusif," tandasnya.