TRIBUNJATIM.COM - Guru yang asyik dan menyenangkan di sekolah jarang ditemukan.
Mungkin hanya segelintir yang mempunya karakter tersebut.
Sosok guru inilah yang ada di SMK Tunku Panglima Besar Kulim.
Saking serunya, alhasil siswa SMK di sana sampai patungan memberikan hadiah.
Sekelompok siswa SMK ini dapat nilai bagus dan memuaskan dari gurunya.
Siswa-siswa ini pun auto patungan untuk membeli hadiah televisi untuk diberikan ke gurunya.
Kisah cerita ini terbilang menarik perhatian dan tentunya menginspirasi bagi siswa-siswa lainnya.
Baca juga: Susah Payah Nabung, Uang Ratusan Juta Siswa SDN di Sumenep Diduga Dipakai Belanja Mantan Kepsek
Dalam video terbaru yang dibagikan oleh @izzhuznie / @izzhuznieidraqie sekelompok siswa mengunjungi rumah guru mereka untuk memberinya hadiah sebagai tanda penghargaan atas bimbingan dan dukungannya.
14 dari 19 muridnya mendapat nilai A untuk mata pelajarannya!
Dalam video tersebut terlihat para siswa membawa sebuah TV baru yang merupakan hadiah untuk gurunya dalam rangka merayakan nilai A pada ujian SPM.
Berbicara kepada WORLD OF BUZZ, Sir Izz, seorang guru MPV Lansekap & Pembibitan dari SMK Tunku Panglima Besar Kulim di Kedah, berbagi bahwa dari 19 siswanya yang mengikuti ujian SPM, 14 mendapat nilai A dalam mata pelajaran tersebut.
“Total siswa saya ada 19 orang, 14 di antaranya mendapat nilai A, 4 B+, dan 1 C+,” ujarnya.
Para siswa memiliki ikatan yang sangat baik dengannya.
Lanjut Pak Izz, SMK Tunku Panglima Besar Kulim merupakan sekolah ke-3 yang pernah ia ajar, dan ini merupakan tahun ke-3 ia mengajar di sana.
Ia juga mengungkapkan bahwa ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan murid-muridnya, yang sering mengunjunginya di rumah.
Baca juga: 2 Orang Tua Siswa di SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Tuntut PPDB Dibatalkan, Bakal Gugat ke Pengadilan
Ikatan mereka begitu kuat, bahkan mereka makan siang bersama di sekolah.
"Hal lainnya adalah saya sering makan bersama mereka saat istirahat. Saya memasak dan membawa makanan sendiri, dan kami selalu duduk dan makan bersama," tambahnya.
Dia menerima TV baru di hari yang sama saat hasil SPM diumumkan.
Pak Izz mencatat, hari keluarnya hasil SPM itu kebetulan bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-13 sebagai guru.
Pada hari itu juga, salah satu muridnya bertanya apakah dia ada di rumah.
"Mereka sudah sering datang ke rumah saya dan tahu TV saya bermasalah. Saat dinyalakan, yang diputar hanya audio dengan layar gelap gulita," jelasnya.
Setelah memiliki TV selama beberapa waktu, dia tidak terkejut dengan masalahnya.
Situasi inilah yang menginspirasi murid-muridnya untuk memberinya kejutan dengan TV baru.
Dibutuhkan dedikasi yang besar bagi seorang guru untuk mendapatkan apresiasi yang begitu kuat dari murid-muridnya, dan dalam hal ini Pak Izz pasti memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan murid-muridnya.
Baca juga: Pembelaan Pemdes soal Warga Patungan Rp 166 Juta Cor Jalan Rusak, Warga Gemas: Kami Tak Diperhatikan
Viral Warga Patungan Cor Jalan Rp 166 Juta
Video warga RT 002 RW 008, Dusun Mekaragung, Desa Kebonagung, Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memperbaiki jalan dari hasil patungan beredar di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 22 detik yang diunggah akun Instagram @pekalongainfo hingga Senin (24/6/2024) pukul 18.30 WIB, sudah 95.000 lebih ditonton dengan 2.269 tanda suka.
Di keterangan video tersebut ditulis bahwa warga gotong-royong mengumpulkan dana untuk memperbaiki jalan rusak.
Salah seorang warga Dukuh Mekaragung, Desa Kebonagung, Kajen, Kabupaten Pekalongan, berinisial B (50) menyebut, perbaikan jalan menelan anggaran sekitar Rp 166 juta.
Rencananya pengecoran jalan dengan panjang 250 meter dengan lebar 4 meter.
Uang tersebut murni dari iuran warga yang prihatin karena jalan rusak tidak diperbaiki oleh pihak desa.
"Masyarakat kecewa dan warga sepakat untuk memperbaiki jalan dengan sistem swadaya. Karena warga merasa kurang diperhatikan dalam pembangunan," kata B.
Pengecoran jalan swadaya dilaksanakan mulai 22 Juni hingga 14 Juli 2024 dan secara otomatis akses jalan ditutup kurang lebih 3 minggu.
"Kemarin pas ada legenonan, warga sepakat tidak mau bayar iuran. Kami kompak sedukuh enggak mau bayar karena ada kebutuhan lebih penting daripada urusan ruwat bumi", tambah dia.
Baca juga: Jejak Sejarah Sekolah Cor Jesu: Peristiwa Malang Bumi Hangus hingga Simpan Beragam Koleksi Berharga
Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (Kaur Kesra) Desa Kebonagung, Kajen, Kabupaten Pekalongan, Sutarjo, angkat bicara.
Sutarjo mengatakan, bahwa jalan yang dicor warga masih milik pribadi yaitu Hamzah warga Kota Pekalongan.
Hal inilah yang membuat Pemerintah Desa (Pemdes) tidak bisa melakukan pengaspalan dari dana desa. Sutarjo tidak memungkiri bahwa jalan tersebut akses vital warga perumahan.
Namun, Pemdes sudah beberapa kali membantu melakukan pengaspalan jalan di area menuju perumahan yang tanahnya milik pengembang.
"Di area tersebut memang ada perumahan. Pernah Pemdes melakukan pengaspalan karena pihak pengembang sudah tidak ada lagi di mana posisinya. Jadi, karena perumahan masuk desa kami jalan dari jembatan ke arah timur kami aspal," kata Sutarjo.
Sutarjo menambahkan, bahwa jalan dari Jembatan di Dukuh Mekaragung ke arah timur milik pengembang, sedangkan jembatan ke selatan yang dicor warga merupakan milik pribadi.
"Kita bukan mengabaikan, tapi memang jalan yang dicor sekali lagi tidak bisa memakai dana desa untuk perbaikan," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di TribunTrends.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com