“Dari kejadian ini diperkirakan nilai kerugian mencapai Rp 100 juta. Tidak ada korban jiwa, namun satu ekor sapi mati terbakar,” ungkap Genot.
Genot mengingatkan saat ini sudah memasuki musim kemarau hingga memudahkan kobaran api.
Karena itu, warga diminta mengawasi setiap kali membuat perapian, jangan sampai ditinggal sebelum mati.
Bara api mudah membesar jika tertiup angin karena udaranya kering selama musim kemarau.
“Biasanya muncul kobaran api karena tidak diawasi. Atau ada barang yang terbang lalu mengenai barang yang mudah terbakar,” pungkasnya.