Dekan FK Unair Dicopot dari Jabatannya

ALASAN Rektor Unair Kembalikan Jabatan Dekan FK ke Prof Bus, Usai DICOPOT Karena Tolak Dokter Asing

Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor Unair bergandengan tangan dengan Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER memberitahukan pembatalan pemberhentian jabatan Prof Bus sebagai Dekan di halaman Masjid Ulul Azmi kampus C Unair, Selasa (9/7/2024)

 Aksi ini menuntut dikembalikannya Prof Budi sebagai dekan FK Unair serta kebebasan berpendapat untuk seluruh akademisi dan Dokter Indonesia.

Sementara itu, dikonfirmasi, Prof Budi membenarkan dirinya diberhentikan dari dekan FK Unair.

Iapun telah berpamitan pada rekan dosen-dosen usai menerima SK pemberhentian sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (3/7/2024).

Prof. Budi mengungkapkan bahwa sejak Senin (1/7), ia telah dipanggil oleh pihak rektorat Unair terkait komentarnya tersebut.

"Prosesnya, saya dipanggil terkait pernyataan tidak setuju dengan dokter asing. Akhirnya, hari Rabu keluar SK-nya," ungkapnya.

Tangkapan layar unggahan tuntutan bem unair (Tangkapan layar)

Sementara itu, Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair, Martha Kurnia Kusumawardan membenarkan pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial.

"Dengan ini kami humas Universitas Airlangga menyatakan bahwa pemberitaan tersebut benar adanya,"ungkapnya dalam keterangan tertulis.

Alasan atau pertimbangan pimpinan Universitas Airlangga terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair. 

"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut.Semoga Unair khususnya FK Unair terus menjadi Fakultas Kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia," tandasnya .

Selain itu, perwakilan akademisi dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) juga telah berdialog dengan Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak pada Jumat (5/7/2024).

Dialog yang dibuka Rektor Unair usai Aksi Damai Ksatria Airlangga di halaman FK Unair pada sehari sebelumnya itu menjadi titik terang dari protes diberhentikannya jabatan Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso SpOG FER usai menyuarakan pendapatnya terkait rencana menkes mendatangkan dokter asing.

Koordinator Aksi Damai Ksatria Airlangga "Bela Prof BUS", Dr dr Yan Efrata Sembiring SpB SpBTKV(K) mengungkapkan Setelah menggelar aksi "Bela Prof BUS", kemudian pada Jumat (5/7) perwakilan aksi diundang Rektor Unair untuk melakukan dialog.

"Kami menyampaikan keinginan dan tuntutan teman-teman semua yang terlibat dalam aksi kemarin. Rektor akan membuka lagi dialog, artinya akan ada pertimbangan-pertimbangan yang akan diambil," tambahnya, Minggu (7/7/2024).

Namun, dr Yan mengungkapkan  belum ada keputusan secara pasti. Karena akan melibatkan berbagai unsur di Unair, seperti majelis wali amanat, senat dan lainnya.

"Besok Senin (8/7/2024) kami masih menunggu hasilnya, jadi tidak ada aksi lanjutan. Mudah-mudahan sudah ada hasilnya, saya sampaikan kemarin itu as soon as possible karena banyak yang menunggu," tegasnya.

Halaman
123

Berita Terkini