Penurunan jumlah kecelakaan kendaraan pemudik mencapai 43 persen.
Persentase tersebut didasarkan pada catatan kasus kecelakaan pada tahun 2024 sekitar 604 kasus.
Sedangkan tahun 2023 lalu, mencapai sekitar 1.055 kasus.
Bahkan, fatalitas kecelakaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia, juga mengalami penurunan hingga 85 persen.
Persentase tersebut didasarkan pada catatan kasus kecelakaan pada angka korban tewas, pada tahun 2024 yakni 24 orang.
Sedangkan, pada tahun 2023 lalu, tercatat sekitar 162 orang tewas selama momen arus mudik dan balik Lebaran.
Tren penurunan kasus kecelakaan dan fatalitasnya itu juga diikuti dengan penurunan angka korban luka ringan, hingga 41 persen.
Tercatat, pada tahun 2023 lalu, terdapat 1.622 orang. Sedangkan, tahun 2024, tercatat 956 orang.
Namun, pihak Ditlantas Polda Jatim tak menampik, justru jumlah korban luka berat yang tercatat mengalami peningkatan, hingga 4,6 persen.
Data pada tahun 2023 lalu, sekitar 12 orang. Sedangkan, tahun 2024, sejumlah 39 orang.
Kemudian, pada aspek lain, yakni pelanggaran lalu lintas. Terjadi penurunan angka pelanggaran, hingga 76 persen.
Pada tahun 2024 tercatat 95.577 kasus. Sedangkan, tahun 2023 lalu, tercatat 395.147 kasus.
Ternyata, pelanggaran melanggar marka jalan dan melawan arus lalu lintas, merupakan jenis pelanggaran terbanyak selama Operasi Ketupat Semeru 2024.
Mengenai jumlah mobilisasi masyarakat yang keluar dan masuk selama momen Lebaran 2024. Tercatat, jumlah kendaraan yang keluar dari wilayah Jatim, melebihi data kendaraan yang masuk Provinsi Jatim.
Tercatat, masyarakat yang masuk Jatim, sekitar 89.388 kendaraan. Sedangkan kendaraan yang keluar Jatim, sekitar 92.000 kendaraan.