"Waktu kami tiba di lokasi, orang tidak ada. Jadi kami nunggu sekitar satu jam lebih di pondok itu," ucap Yusi Anedi.
Setelah menunggu kurang lebih satu jam, akhirnya pemilik pondok yang diketahui bernama Muhammad Jakpan alias Nek Pan pulang.
Ia pulang dengan membawa ikan dan sayuran.
"Dia pulang bawa ikan dua ekor dan sayuran. Ternyata dia pergi untuk mencari ikan dan sayuran," ungkapnya.
Dikatakan Yuso, setelah bertemu dengan Nek Pan, tim mencoba mengajaknya berkomunikasi.
Hingga akhirnya Nek Pan mengaku sudah tinggal di pondok tersebut selama 40 tahun.
"Ngakunya sudah 40 tahun di pondok itu, dulu ada kebunnya, tapi sudah dijual," ucapnya.
Meski hidup seorang diri, Nek Pan tak mau mengandalkan belah kasihan dari orang lain.
Dia mampu bertahan hidup dari kesehariannya yang mencari ikan dan sayuran
"Sehari-harinya dia nyari ikan, kadang nyari sayuran untuk di makan sendiri kadang dijual kalau dapatnya banyak," ungkapnya.
Ditambahkan Yusi Anedi, tak hanya melihat kondisinya, tim yang turun juga membawa bantuan kemanusian berupa sandang dan pangan, sebagai bentuk kepedulian dari pemerintah.
"Kami datang berikan bantuan ada paket makanan, kemudian ada juga perlengkapan hidup seperti kasur dan lainnya," ucapnya.
Tak hanya itu, kata Yusi, pihaknya juga sempat mengajak Nek Pan untuk kembali bersama keluarganya di Desa Suro.
Namun Nek Pan menolak dan memilih bertahan di pondok tersebut.
"Kami bujuk ajak pulang ke keluarganya, tapi dia tidak mau."