Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Belasan ribu orang personel gabungan Polri-TNI dan jajaran instansi OPD Pemprov Jatim se-Jatim dikerahkan dalam Operasi Keselamatan Patuh Semeru 2024 berlangsung dua pekan, dimulai Senin (15/7/2024) hingga Minggu (28/7/2024) mendatang.
Bertajuk 'Tertib Berlalu Lintas demi terwujudnya Indonesia Emas', Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto berharap masyarakat para pengendara dapat tercipta kedisiplinan dan ketertiban selama di jalanan.
Melalui mentalitas sikap dan perilaku kedisiplinan tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas beserta fatalitas korban luka dan korban jiwa.
Pasalnya, jumlah kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan fatalitas korban tewas, berimplikasi pada angka perekonomian masyarakat.
Berdasarkan data Integrated Road Safety Management System Korlantas Polri, faktor penyebab kecelakaan, diantaranya faktor masalah pengguna jalan sebesar 67 persen.
Baca juga: Mahameru Lantas Polda Jatim Signifikan Tekan Kecelakaan, Kombes Pol Komarudin Diganjar Penghargaan
Kemudian, disusul, faktor kendaraan sekitar empat persen, faktor jalan dan lingkungan sekitar lima persen, serta kombinasi ketiga faktor diatas jika sekitar 24 persen.
Sedangkan, berdasarkan data Kepolisian RI bahwa jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada tahun 2023 telah mencapai angka 27.000 jiwa atau lebih dari 30.000 jiwa per harinya
"Persoalan lalu lintas tidak hanya dihadapi dalam skala nasional tapi juga menjadi masalah global. Menurut data dari WHO setiap tahun setidaknya terdapat 1,35 juta jiwa meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas atau lebih dari 3.690 jiwa perharinya," ujarnya dalam pidatonya saat Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Semeru 2024 di Lapangan Mapolda Jatim, Senin (15/7/2024).
Fenomena tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia, disebut Imam, memberikan dampak kerugian yang cukup besar baik dalam level makro atau sistem perekonomian pada level mikro.
Rasionalisasinya, terdapat banyak jumlah anggota keluarga yang meninggal dunia ataupun mengalami cacat permanen pada usia produktif
Tentunya, hal itu, berdampak pada tingginya potensi suatu keluarga kehilangan tulang punggung dalam mencari nafkah dan rentan terhadap kemiskinan.
Baca juga: Polres Malang Gelar Operasi Patuh Semeru 2024, Ada 14 Pelanggaran Jadi Target Sasaran
"Berdasarkan data Asian Development Bank bahwa kerugian perekonomi akibat kecelakaan lalu lintas diperkirakan mencapai 2,9-3,1 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia," jelasnya.
Jika menilik data Data Ditlantas Polda Jatim bahwa angka kecelakaan lalu lintas dari periode Januari sampai Juni 2024 di Jatim secara kuantitatif mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yaitu sebesar 13,69 persen.
Hal tersebut juga berbanding lurus dengan angka pelanggaran yang juga mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 76,45 persen.