Berita Surabaya

Solusi Parkir KBS Imbas Pengunjung Digetok Rp 35 Ribu, Pemkot Surabaya Lakukan Langkah-langkah Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eri Cahyadi menemukan adanya juru parkir (jukir) liar yang menggetok harga pada pengunjung KBS hingga Rp 35 ribu.

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini langkah-langkah yang akan dilakukan Pemkot Surabaya terkait masalah parkir liar seputaran Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Hal ini terkait laporan pengunjung digetok Rp 35 ribu untuk parkir KBS.

Pemkot Surabaya akan melakukan pemeriksaan internal dengan melibatkan Inspektorat bila ditemukan fakta keterlibatan petugas Dinas Perhubungan dalam kasus tarikan parkir tak resmi dan tak masuk akal di kawasan Kebun Binatang Surabaya.

Pemkot Surabaya juga akan menempatkan petugas khusus secara resmi dari Dinas Perhubungan untuk mengatur manajemen parkir di seputaran KBS sehingga kasus tarikan liar ini tak terjadi lagi.

Optimalisasi juga akan dilakukan pada Terminal Intermoda Joyoboyo sebagai lokasi parkir yang nantinya semakin terintegrasi ke KBS lewat akses yang kini sedang dibangun.

Baca juga: Dishub Gembok Kendaraan Parkir Sembarangan di Kota Lama Surabaya, Segini Denda untuk Motor dan Mobil

Solusi Parkir KBS

Dishub Surabaya berkoordinasi dengan Polrestabes, Polsek dan Satpol PP Surabaya untuk melakukan penertiban joki liar yang menyebar di sekitar Kebun Binatang Surabaya.

Joki liar tersebut dibawa ke Polrestabes untuk tindakan lebih lanjut.

Karena adanya pembangunan Tunnel menyebabkan pintu selatan KBS tutup, sehingga pengunjung yang ke KBS dan memarkirkan kendaraan di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) perlu berjalan jauh.

Solusinya mulai hari Sabtu (13/7) dan setiap Hari Libur, Dishub Surabaya menyediakan Shuttle Bus untuk pengunjung yang parkir di TIJ dengan tujuan ke KBS.

Hindari parkir tidak resmi guna mengantisipasi penipuan tarif parkir yang tidak wajar.

Viral Jukir Liar Getok Harga Rp 35 Ribu

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menggelar inspeksi mendadak (sidak) di kawasan parkir Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jumat (12/7/2024).

Dalam sidak tersebut, Eri Cahyadi menemukan adanya juru parkir (jukir) liar yang menggetok harga pada pengunjung KBS hingga Rp 35 ribu.

Temuan tersebut sontak membuat Wali Kota Eri naik pitam.

Apalagi, Wali Kota Eri mendengar langsung hal tersebut dari pengunjung.

"Siapa yang tadi minta bayar Rp 35 ribu? Sopo sing jaluk telu limo? (siapa yang meminta 35?)," nada bertanya Wali Kota Eri meninggi di hadapan sejumlah juru parkir liar.

Mendengar pertanyaan tersebut, salah seorang jukir liar lantas mendekati Wali Kota Eri yang sedang bersama pengunjung KBS.

Tak hanya mengaku, jukir tersebut juga mengembalikan uang yang diterimanya.

"Kamu jangan keterlaluan merusak Surabaya! Ayo ikut aku. Tolong celukno polisi (tolong panggil polisi)," kata Wali Kota Eri menggandeng jukir liar tersebut sembari memerintahkan jajarannya memanggil petugas kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi.

Tarif parkir tersebut jauh lebih tinggi di atas tarif yang telah ditentukan Pemkot Surabaya.

Sesuai aturan, tarif parkir resmi di KBS untuk motor senilai Rp 5.000, mobil senilai Rp 8.000, serta bus/minibus senilai Rp 10.000.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan parkir Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jumat (12/7/2024). (Tribun Jatim Network/Bobby Constantine)

Baca juga: Banyak Dapat Aduan, Wali Kota Surabaya Siapkan Sanksi Copot Pejabat Dishub jika Terlibat Parkir Liar

Curiga Ada Oknum Dishub yang Terlibat

Tak cukup memeriksa jukir liar, Eri Cahyadi juga mencurigai adanya oknum Dinas Perhubungan yang bermain dalam praktik tersebut.

Di tempat yang sama, pria asli Surabaya ini lantas mengumpulkan jajaran Dishub yang berjaga.

"Itu parkir Rp 35 ewu, awakmu lapo ae ning kene? Samean ngerti iku parkiran kosong, opoo kok dijarne parkir ning kene? (Itu parkir Rp 35 ribu, anda kerja ngapain saja di sini? Anda tahu itu parkir kosong, kenapa masih dibiarkan parkir di sini)," tanya Wali Kota Eri menginterogasi jajaran Dishub.

Eri Cahyadi mengatakan, seharusnya petugas Dishub bisa menertibkan jukir liar yang ada di kawasan tersebut.

Pun apabila tidak, maka petugas yang bersangkutan bisa berkoordinasi dengan petugas lainnya maupun kepolisian yang juga bertugas di kawasan ini.

Petugas yang bersangkutanpun lantas memberikan penjelasan soal upayanya mencegah parkir liar dengan mengarahkan pengunjung KBS memarkirkan kendaraan di dalam area KBS.

Namun, penjelasan ini tak membuat Wali Kota Eri puas.

Sebaliknya, Wali Kota Eri mencurigai yang bersangkutan "bermain" dengan jukir liar.

"Opoo samean meneng ae? Samean intuk duwik yo? (Kenapa anda diam saja? Anda dapat uang ya?)," tanya Wali Kota Eri yang dijawab tidak oleh petugas sembari menggelengkan kepala.

"Asli nggak? Tak goleki, sampek samean intuk, awas kamu! Kamu kalau nggak bisa mengatasi ini kan bisa telepon ke kepolomu (Benar atau tidak? Saya akan selidiki. Kalau benar anda menerima uang parkir liar, awas kamu! Kalau kamu tidak bisa mengatasi ini kan bisa berkoordinasi dengan kepala dinas)," katanya.

Baca juga: Jukir Liar Masjid Paksa Pengemudi Mobil Bayar Rp150 Ribu, Ada Setoran? Sandiaga Uno: Jangan Terulang

Jadi Bahan Evaluasi

Wali Kota Eri menegaskan, pelayanan parkir menjadi salah satu bahan evaluasi pihaknya.

Pelayanan yang buruk sama halnya dengan memperburuk citra Surabaya, terutama bagi pengunjung/wisatawan dari luar kota.

Apalagi, laporan soal jukir liar ini bukan kali pertama ia dengar.

"Ojo dolanan lo yo! Ojo ngono lah. Iki podo karo ngerusak Suroboyo. (Jangan bermain lo ya! Jangan seperti itulah. Ini sama saja merusak citra Surabaya)," kata mantan ASN Pemkot Surabaya ini.

Atas temuan tersebut, pihaknya kini berkoodinasi dengan kepolisian untuk memberikan sanksi oknum jukir tersebut.

Sedangkan untuk memastikan ada/tidaknya keterlibatan oknum Dishub, Wali Kota Eri menerjunkan inspektorat.

"Terkait dengan jukir, sedang diproses oleh tim," kata Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Dishub Kota Surabaya, Jeane Mariane Taroreh saat dikonfirmasi terpisah.

Selain itu, petugas parkir resmi dari Dinas Perhubungan juga akan diperbanyak.

Apabila parkiran KBS penuh, Pemkot Surabaya juga akan mengoptimalkan parkir di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ).

(TribunJatim.com/Bobby Constantine)

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini