"Bung Hans pernah jadi Diaken d GPIB Menara Iman, pindah (atestasi) ke GPIB Cipeucang - Jonggol. Alm berusia 80 thn, dulu bekerja d Samudera Indonesia," jelasnya.
Sedangkan Rita Tomasoa juga pernah bekerja di perusahaan BUMN.
"Rita Wattimena berusia 73 thn, dulu bekerja d PLN. Mereka pernah tinggal lama d Hamburg - Jerman. Berdua tinggal tanpa ada yg menemani. Punya 3 org anak laki2 yang semua sdh menikah dan tinggal terpisah," katanya.
Menurut Dian, banyak cerita di seputaran mengapa ketiga anak oma dan opa tidak peduli, namun dirinya tidak bisa menceritakan di media sosial.
Bahkan saat pihaknya mencoba menghubungi anak-anak korban, mereka hanya bisa mengelus dada.
"Kami hanya urut dada dan geleng kepala kalau menelpon anak2 tersebut untuk memperhatikan Oma dan Opa," tandasnya.
Dian pun menegaskan bahwa seluruh biaya visum, peti, dan pemakaman ditanggung oleh Jemaat Cipeucang.
Sementara anak-anak pasutri lansia tersebut tetap tidak ada yang bisa dihubungi.
Kedua jenazah pasutri lansia tersebut sudah dimakamkan pada Sabtu (13/7/2024).