Prosesi 'slametan' ini dipimpin oleh seorang 'ujub' yang membacakan doa kepada tuhan untuk memberikan rasa syukur serta meminta rezeki dan kelancaran untuk panen kopi yang dilakukan.

Prosesi setelah 'slmaetan' kemudian  dilakukan petik merah dengan memetik buah kopi matang kemudian diikat pada tombak baja. Petik merah diawali oleh 'ujub' dan Ketua Dewan Adat sebagai simbolisasi dilaksanakan panen kopi, buah kopi yang sudah dipetik diletakkan pada nampan beralaskan kain putih.

Tahap terakhir yaitu tahap inti berupa arak-arakan yang dilakukan dari kebun kopi menuju Pendopo Balai Ageng Giri Kedaton.

Seperti diketahui, agenda Wiwit Kopi Segunung yang ini digelar di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Jombang tepatnya di Pendopo Balai Ageng Giri Kedaton.