"Saya sudah memberikan total Rp 6 juta, tetapi adikku masih belum diterima. Saya mulai ragu ketika dia meminta uang lagi sebesar alasan pihak sekolah memintanya," bebernya.
Sampai akhirnya Zulkifli terpaksa harus meminjam dana tambahan guna kelancaran pendidikan sang adik. Kata Zulkifli dana tambahan itu diminta AFM untuk diserahkan ke pihak sekolah.
"Itu sudah lewat dari perjanjian karena awalnya (perjanjian) Rp 5 juta. Terus saya minta kepastiannya. Alasannya minta uang lagi (Rp 1 juta) karena pihak sekolah yang mengurus minta, tapi saat itu uangku sudah tidak ada, jadi saya pinjam," ucapnya.
Kecurigaan Zulkifli dan keluarga pun muncul saat sang adik tetap dinyatakan tidak lulus.
Baca juga: Pencuri BAB di Mobil usai Ditangkap Polisi, Ngakunya Cuma Kentut, Pengemudi Tak Kuat Cium Baunya
Zulkifli pun kemudian diarahkan kembali oleh AFM untuk menghubungi salah seorang guru berinisial YL.
Zulkifli pun mencari informasi terkait sosok guru berinisial YL yang disampaikan AFM. Namun ternyata orang yang disebut YL tidak ada.
"Saya bilang bagaimana ini, adikku tidak ada tanda tanda-tanda masuk. Terus dia bilang ada kontak saya kasih atas nama Pak YL guru katanya di sekolah itu. Tapi setelah kita cari tahu, katanya atas nama pak YL tidak ada," bebernya.
Akibatnya, adik Zulkifli kini tidak bisa melanjutkan sekolahnya.
Dia dan pihak keluarga hanya bisa berharap agar sang adik tetap bisa bersekolah dan pelaku penipuan bisa ditangkap.
"Sekarang sudah tidak sekolah. Harapanku, adikku sekolah dan polisi juga bisa amankan pelaku, siapa tau ada korbannya yang lain juga," tandasnya.
Sementara, Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin membenarkan laporan polisi yang dibuat Zulkifli. Tapi untuk saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Terkait laporan tersebut sementara dalam proses, kita akan panggil yang terkait untuk dimintai keterangan dan juga mengumpulkan bukti-bukti. Kita masih proses penyelidikan," kata Wahiduddin.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya diĀ Googlenews TribunJatim.com