Berita Viral

Alasan Guru Daycare Kuak Keburukan Meita Irianti, Muak Diperlakukan Bak ART: Dipecat Urusan Belakang

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alasan Guru Daycare Kuak Keburukan Meita Irianti, Muak Diperlakukan Bak ART: Dipecat Urusan Belakang

TRIBUNJATIM.COM - Terkuak alasan guru daycare Wensen School Indonesia akhirnya mengungkap keburukan sang pemilik, Meita Irianti.

Diketahui, Meita Irianti yang juga influencer parenting menjadi tersangka kasus dugaan penganiayaan terhadap balita berinisial MK (2) pada Senin (10/6/2024).

Penganiayaan itu rupanya dilakukan Meita Irianti sejak lama.

Bahkan ia berani melakukannya di depan para guru.

Kejahatan Meita Irianti dibongkar seorang guru yang bekerja di tempat penitipan anak tersebut, Ririn (bukan nama samaran) merasa curiga dengan MK yang selalu menangis.

Setelah diketahui penyebab menangis karena trauma akibat penganiayaan dari Meita, Ririn memberikan informasi ini kepada orangtua MK, Rizki Dwi Utari (28).

Bagi Ririn, mengungkapkan kebenaran merupakan hal yang paling utama. Sementara kehilangan pekerja nomor sekian.

“Menurut saya, kehilangan pekerjaan itu urusan belakangan. Yang penting, anak dulu. Mentalnya anak itu nomor satu, dibandingkan dengan pekerjaan saya,” kata Ririn, Rabu (31/7/2024), melansir dari Kompas.com.

Terlepas dari hal tersebut, rupanya Ririn sudah cukup jengah dengan perilaku Meita yang memperlakukan guru-guru di Wensen School Indonesia bak pembantu.

Baca juga: Pantas Karyawan Tak Betah, Sikap Pemilik Daycare Aniaya Anak Miris, Kini Mual Tampil Depan Publik

Sebelum Meita menganiaya MK, pelaku menyuruh Ririn dan guru yang lain untuk mengajar anak-anak dengan status PAUD dan TK.

Alhasil, Ririn dan teman seprofesinya mulai mengajar sekitar pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB. Sementara MK berada di dalam ruangan bersama seorang bocah.

“Pada saat yang kejadian di CCTV itu, ya betul, seperti yang diceritakan ibunda anandanya. Saat itu, kami disuruh keluar untuk mengajar,” kata Ririn.

“Iya (memang saat itu jam mengajar). Tapi seharusnya guru itu dibagi. Iya betul (ada yang mengajar dan ada juga yang mengasuh),” jelas Ririn.

Usai mengajar, Ririn bertemu dengan Meita. Saat itu, pelaku justru beralibi soal MK yang disebut kerap menangis.

“Beliau itu cuma bilang ke kami, 'ini lho, anakmu tuh menangis terus sampai gebukin badannya sendiri',” ucap Ririn.

Baca juga: Ternyata Pemilik Daycare yang Aniaya Anak Ada Bisnis Omzet Ratusan Juta, Staf Guru Digaji Rp250 Ribu

Setelah hari-hari penganiayaan tersebut, Meita justru tampak terbuka melakukan kekerasan terhadap MK. Bahkan, sampai di depan guru-guru.

Melihat hal ini, Ririn tidak bisa berbuat banyak. Sebab, pelaku merupakan atasan yang mempekerjakannya.

“Sering kayak kepalanya ditoyor. Kan sampai dilempar tisu (pak), dilempar kerudungnya, dan semua guru ada di situ, menyaksikan hal itu," ujar Ririn.

“Sempat dilempar tisu, terus sama kerudungannya yang bekas dia pakai itu dilempar ke anak tersebut, terus baju yang bekas dia pakai itu dilempar ke anak tersebut," lanjutnya.

Ririn mengungkapkan, MK bukan satu-satunya korban penganiayaan Meita. Balita yang masih berusia 9 bulan justru juga mendapatkan kekerasan dari pelaku.

Tentunya, hal ini Ririn ketahui berdasarkan hasil rekaman CCTV yang telah dia saksikan.

“Yang satunya sih, yang saya lihat dari CCTV itu, tangannya ditenteng kayak anak kucing gitu. Terus, kepalanya itu langsung ditoyor ke tempat tidur,” ungkap Ririn.

“Sekitar sembilan bulan (usianya). Bahkan ada video terbarunya bahwa anak bayi itu diinjak,” tambah dia.

Sebagai guru daycare, Ririn mengaku bahwa dia dan rekan seprofesinya diperlakukan bak pembantu oleh Meita.

Menurut Ririn, pada saat wawancara kerja disebutkan bahwa dia bakal menjadi guru sekaligus mengasuh di tempat penitipan anak tersebut. Namun, kenyataan berkata lain.

“Kami (para guru daycare) diperlakukan selayaknya pembantu sih ya. Kenapa kami bilangnya selayaknya diperlakukan pembantu? Karena tidak sesuai dengan jobdesk kami,” kata Ririn .

“Pada saat interview kerja, jobdesk kami sebagai guru dan pengasuh. Bukan pembantu atau ART dia pribadi. Tapi, kami dilingkupi ART pribadinya dan ART di Wensen atau sekolah,” lanjut Ririn.

Baca juga: Sosok Tata Irianty, Influencer Parenting Diduga Aniaya Anak di Daycare Miliknya, CCTV Jadi Bukti

Ririn mengungkapkan, Meita kerap menyuruh para guru untuk membersihkan kulkas, kamar mandi, serta mencuci baju dan gorden.

Ririn mengetahui adanya pekerjaan guru di daycare milik Meita pada sebuah unggahan Instagram.

Setelah bekerja selama empat bulan terakhir, menurut Ririn, gaji yang dia terima sangat tidak sepadan.

“Kalau untuk gaji, enggak sepadan banget. Karena kami juga melingkupi semuanya. Karena bukan jadi guru dan pengasuh saja, kami jadi pembantu, jadi ART. Gajinya itu per minggu Rp 250.000. Setiap minggu kami digajinya,” ujar Ririn.

Sementara itu, polisi tetap menahan Meita Irianty meski tengah mengandung.

“Ya, kami tahan,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana dalam jumpa pers di Polres Metro Depok, Kamis (1/8/2024).

Baca juga: 5 Fakta Pemilik Daycare Aniaya Anak Asuh di Depok, Pelaku Influencer Parenting, Guru Disuruh Keluar

Meski dalam kondisi megandung, Meita tetap akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Orang yang mempunyai penyakit khusus atau mungkin dalam kondisi khusus seperti mengandung dan sebagainya, tetap kami lakukan pemeriksaan, tidak ada masalah,” ujar Arya.

Jika ada masalah di tengah pemeriksaan dan penahanan, polisi akan membawa Meita ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

“Kalau pun harus dibantarkan, ya kami bantarkan. Tetapi, penahanan tetap kami lakukan,” tegas Arya.

Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Suardi Jumaing mengungkapkan, Meita tengah hamil empat bulan.

“Lagi hamil muda, sudah empat bulan,” ujar Suardi, Kamis.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini