Viral Nasional

Soeharto Mimpi Aneh 2 Tahun Sebelum Wafat, Cerita Nonton Gamelan saat di RS, Tutut: Apa To, Pak?

Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mimpi aneh Soeharto dua tahun sebelum meninggal dunia. Cerita pada sang adik dan putrinya, Tutut.

"Nonton gamelan, rame, nanging ana sing aneh (menonton gamelan, ramai, tetapi ada yang aneh," ujar Soeharto saat itu yang lagi-lagi ditirukan Bressinah.

Tutut kemudian menanyai Soeharto.

"Apa yang aneh, Pak?" tanya Tutut.

Tutut ungkap pesan terakhir Soeharto sebelum meninggal, ingatkan dirinya untuk tidak dendam. (Instagram)

Soeharto lalu menjawab pertanyaan putrinya itu.

"Kuwi lho, sindene kokwong Sunda kabeh (itu lho, penyanyinya kok orang Sunda semua)?" ucap Soeharto.

Mendengar jawaban sang ayah, Tutut lalu tersenyum, dan mengatakan sesuatu.

"Lha, sindene mesti ayu-ayu to, Pak (Itu penyanyinya pasti cantik-cantik ya Pak?" ujar Tutut menanggapi ucapan Soeharto.

"Ya embuh, ora weruh wong kahanane peteng (ya saya tidak tahu karena suasananya gelap)," jawab Soeharto lalu tersenyum.

Mendengar jawaban Soeharto tersebut, mereka kemudian tertawa.

Sedangkan, Soeharto kemudian melanjutkan tidurnya lagi, hingga azan magrib tiba.

Selang dua tahun dari mimpi itu, Soeharto kemudian meninggal dunia, tepatnya, pada 27 Januari 2008.

Baca juga: Kondisi Mobil Bekas Soeharto, Spesifikasinya Sama dengan Mobil Ratu Inggris, Kini Masih Digunakan?

Baca juga: 1 Nama Disebut Sebagai Jodoh Prabowo, Bakal Jadi Sosok Ibu Negara, Ternyata Bukan Titiek Soeharto

Kisah Soeharto dan pengamen yang selalu memberi hormat

Dikisahkannya, suatu sore sepulang bermain golf dari Rawamangun, Jakarta Timur, Soeharto yang masih lengkap dengan pakaian golfnya, tiba-tiba memanggil Mbak Tutut.

“Iya, gini wuk, Bapak itu kalau pulang golf di depan Rumah Sakit Cipto (RSCM), selalu ada 4 anak pengamen jalanan berdiri tegak, begitu Bapak lewat mereka memberi hormat ke Bapak," ujar Mbak Tutut menirukan ucapan Bapaknya, melansir dari Warta Kota pada Jumat (27/7/2018).

Mendengar penuturan Soeharto tersebut, Mbak Tutut lalu bertanya, apakah keempat pengamen jalanan tersebut memberi hormat dengan cara membungkukan badan atau hormat tentara.

Halaman
1234

Berita Terkini