Viral Nasional

Soeharto Mimpi Aneh 2 Tahun Sebelum Wafat, Cerita Nonton Gamelan saat di RS, Tutut: Apa To, Pak?

Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mimpi aneh Soeharto dua tahun sebelum meninggal dunia. Cerita pada sang adik dan putrinya, Tutut.

“Hormat tentara. Mereka berempat bareng sampai Bapak pulang ditunggu, memberi hormat lagi," kata Soeharto seperti yang diceritakan Mbak Tutut.

Soeharto kemudian meminta Mbak Tutut untuk membelikan empat buah gitar yang akan diberikan kepada para pengamen jalanan yang dimaksud.

Bahkan, Presiden ke-2 RI itu menginstruksikan agar Mbak Tutut mengatur jadwal pertemuan Soeharto dengan keempat anak jalanan tersebut.

Soeharto undang 4 pengamen ke acara perayaan ultah Ibu Tien. (tutusoeharto.id)

“Kamu sesuaikan dengan jadwal acara Bapak. Kamu cek ke ajudan. Di rumah saja biar lebih kekeluargaan. Waktunya kamu atur dengan ajudan," tutur Soeharto memberikan petunjuk kepada Mbak Tutut.

Setelah mendapatkan petunjuk seperti itu, Mbak Tutut berjanji akan mencarikan empat buah gitar dan akan berkoordinasi dengan ajudan Soeharto.

Namun, baru beberapa langkah beranjak pergi meninggalkan bapaknya, Mbak Tutut dipanggil lagi.

“Wuk, begini saja. Kamu acarakan tanggal 23 Agustus saja, pas acara ulang tahun ibu, biar mereka sekalian menghibur para tamu," Soeharto melanjutkan perintahnya.

Hal itu membuat Mbak Tutut penasaran dan bertanya, apa yang membuat Soeharto sampai mengundang pengamen jalanan tersebut pada acara ulang tahun ibunya yang saat itu adalah seorang Ibu Negara.

“Bapak terkesan dengan sikap mereka. Mereka pasti kehidupannya jauh dari kemewahan. Mencari sesuap nasi dengan mengamen. Dengan tingkat kehidupan mereka seperti itu, mereka menyempatkan diri untuk mengambil waktunya, hanya sekedar memberi penghormatan pada Presidennya. Dan mereka memberikan penghormatan itu setiap Bapak berangkat maupun pulang golf, berarti mereka mencari tahu kapan bapak akan bermain golf, dan pada waktu-waktu tertentu itu mereka siap memberi penghormatan pada Bapak," ujar Soeharto menjawab pertanyaan Mbak Tutut.

Soeharto kemudian diam sejenak sebelum melanjutkan kata-katanya.

Beberapa detik berlalu, Soeharto malah memberikan nasehat tentang pentingnya kedisiplinan dalam meraih keberhasilan.

Dengan disiplin, semua yang dilakukan akan lebih terarah, terencana, baik, cermat, sukses, dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Nasehat Bapak itu yang selalu saya tanamkan di diri saya, dalam keseharian saya, maupun dalam saya melakukan tugas dan kewajiban saya," kata Mbak Tutut.

Hari pun berganti, seminggu setelah dipanggil Soeharto, Mbak Tutut meminta stafnya mencari para pengamen yang dimaksud oleh Bapaknya.

Akhirnya staf yang ditugasi berhasil menemukan mereka.

Halaman
1234

Berita Terkini