Berita Viral

Desa Karyomukti Pekalongan Ganti Jadi 'Kantor Desa SDM Terendah' di Google Maps, Imbas Maling Bebek

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desa Karyomukti viral karena namanya berubah di Google Maps menjadi kantor desa SDM terendah.

Video berdurasi 41 detik itu diunggah akun Instagram @beritapekalongan2 pada Selasa (6/8/2024) siang dengan pengantar 'Dituding mencuri bebek, seorang pria tewas setelah dimassa warga'.

Nama kantor Desa Karyomukti berubah nama di Google Maps menjadi Kantor Desa SDM Terendah. (Tribun Bengkulu)

Dalam narasi video diceritakan, seorang pria warga Sidosari, Kesesi, tewas setelah dipukuli warga lantaran dituding mencuri anak bebek (meri) pada Sabtu (3/8/24) malam di Desa Karyomukti, Kesesi.

Korban meninggal pada Senin (5/8/2024) pagi setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. 

Unggahan ini langsung mengundang reaksi warganet.

Mereka menyayangkan aksi main hakim sendiri yang dilakukan warga sehingga berujung kematian korban.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Karyomukti, Nur Wasis, membantah adanya pengeroyokan pria yang dituduh mencuri bebek.

Meski begitu, dia tak mengelak ada warganya yang memukul korban.

"Ada aksi pemukulan spontan dilakukan oleh seorang warga. Namun itu tak fatal," kata Nur Wasis, Selasa, dikutip dari Tribun Bengkulu.

Dia menceritakan, peristiwa itu berawal saat Minggu (4/8/2024) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB, ada seorang pria tak dikenal melintasi jalanan di desanya.

Pria ini lantas mampir ke sebuah warung yang masih buka, membeli minum.

Informasi yang dia dapat dari warga, pria tersebut dalam kondisi basah dan kaki berlumpur. 

Baca juga: Ngamar di Rumah Istri Orang, Pria ini Apes saat Ibu Kekasih Teriaki Maling, Curiga Berselimut Sarung

"Pria tak dikenal ini ditanya pemilik warung dari mana dan sebagainya. Pria ini menjawab baru menjala ikan. Terus ditanya lagi ikannya mana."

"Di tengah obrolan itu, tiba-tiba terdengar suara bebek dari karung yang dibawa oleh pria tersebut. Sehingga, warga kembali menanyakan itu bebek milik siapa. Namun, jawaban pria itu justru tidak tegas," cerita Nur Wasis.

Pemilik warung yang curiga kemudian menghubunginya.

Namun, Nur Wasis mengaku tak bisa datang karena sedang sakit.

Halaman
1234

Berita Terkini