Meski begitu, carik dan perangkat Desa Karyomukti datang untuk mengonfirmasi kejadian.
Nur Wasis melanjutkan, mereka kemudian membawa pria tersebut ke balai desa dan terjadilah pemukulan seperti yang terekam di video yang menyebar di media sosial.
"Tidak ada aksi pengeroyokan oleh warga seperti yang dinarasikan dalam media sosial. Jika pun ada pemukulan, itu spontan karena warga emosi," katanya.
Disinggung hasil klarifikasi di balai desa, Nur Wasis mengatakan, pria tersebut mengaku bernama Bima RM (25), warga Desa Sidosari, Kecamatan Kesesi.
Menurut Nur Wasis, pria itu mengaku mengambil bebek di dekat kandang kerbau di Desa Kaibahan.
"Dini hari itu juga, Pemerintah Desa Karyomukti menghadirkan pemilik bebek bernama Tasmo dan Kepala Desa Sidosari, M Eksan."
Baca juga: Heboh Wisata Tukang Parkir Preman Malang di Google Maps, Dishub Justru Terima Kasih ke Masyarakat
"Pencurian tujuh ekor anak bebek pun berakhir secara kekeluargaan dengan dibuatkan surat pernyataan dari pelaku."
"Pelaku ini lalu dibawa pulang oleh Kepala Desa Sidosari, M Eksan, dan permasalahan telah selesai dengan kekeluargaan," ungkapnya.
Akan tetapi, pada Minggu, pria tersebut sakit dan oleh keluarganya dibawa ke RSUD Kesesi.
Hanya saja, setelah dibawa pulang untuk menjalani rawat jalan, pria yang diketahui sebagai buruh harian lepas ini kembali tumbang sehingga keluarga melarikan ke rumah sakit.
Namun, Bima akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit pada hari Senin pagi.
"Mendengar informasi Bima meninggal dunia, perangkat desa kami datang ke Desa Sidosari untuk bertakziyah dan berbela sungkawa. Saya pun datang pada siang harinya."
"Keluarga almarhum pun menerima bahwa itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Ada surat pernyataannya juga," imbuh Nur Wasis.
Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso saat dihubungi, membenarkan kejadian tersebut.
Pihaknya juga telah meminta keterangan sejumlah warga terkait dugaan penganiayaan yang berujung kematian Bima.