TRIBUNJATIM.COM - Terungkap akhirnya pengakuan kepala sekolah atau kepsek soal mobilnya yang tabrak siswa SD gerak jalan hingga tewas.
Satu pelajar SD tewas ditabrak mobil yang dikendari suami kepala sekolah.
Satu pelajar ini merupakan peserta gerak jalan.
Berawal dari viralnya sebuah video di media sosial yang menunjukkan suasana warga yang sedang mengevakuasi pelajar SD di Palopo, Sulawesi Selatan.
Mereka merupakan peserta gerak jalan indah di Palopo.
Sebuah video yang memperlihatkan suasana kalut warga mengevakuasi pelajar SD di Palopo sekaligus peserta gerak jalan indah menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak puluhan wali murid yang mengantarkan para peserta itu menangis histeris saat mengevakuasi korban untuk dibawa ke rumah sakit (RS) terdekat.
Tampak peserta lain ikut menangis panik lantaran enam temannya menjadi korban kecelakaan mobil yang dikendarai oleh suami kepala sekolah (kepsek) mereka sendiri.
Dari keenam siswa yang menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.
Video itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @teropongmakassar pada Jumat (16/8/2024), seperti dikutip TribunJatim.com via Tribun-Medan.com, Minggu (18/8/2024).
Baca juga: Nasib 6 Siswa SD Tertabrak Mobil saat Ikut Gerak Jalan HUT ke-79 RI, 1 Murid Tewas, Sopir Ditangkap
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah mendapatkan 66,9 ribu penayangan.
Pihak kepala sekolah akhirnya mengungkapkan kronologi hingga sosok pengendara mobil tersebut.
Ternyata pengendara mobil merupakan suami dari Kepala Sekolah SDN 09 Matekko bernama Alimuddin.
Ia merupakan pensiunan PNS yang juga warga Jalan Camar, Kelurahan Temmalebba, Kecamatan Bara, Kota Palopo
Saat itu Alimuddin sedang mengendarai mobil dengan nomor polisi DP 1233 AJ bergerak ke arah barat ke timur dengan kecepatan sedang.
Namun, rem mobil yang dikendarai Alimuddin tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Kondisi jalan yang merupakan penurunan mengakibatkan ia sulit mengontrol mobilnya.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi.
“Rem mobil tiba-tiba tidak berfungsi kemudian menghindari mobil yang sedang parkir di depan hingga melebar ke kanan badan jalan, selanjutnya menabrak 6 orang pejalan kaki (anak sekolah) yang sedang kumpul di pinggir jalan menunggu jemputan untuk mengikuti gerak jalan indah,” bebernya, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Supriadi, dalam insiden tersebut korban atas nama Zhidan (12) warga jalan Bitti, Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara, Kota Palopo mengalami luka lebam dan dinyatakan meninggal dunia di RSU Mujaisyah Palopo.
“Korban 1 siswa yang meninggal dunia ini mengalami luka berat pada bagian dadanya dan mulutnya juga mengeluarkan darah. Sempat dilarikan ke rumah sakit hingga dinyatakan meninggal dunia,” paparnya.
Baca juga: Kisah Pemuda di Surabaya Tewas Usai 4 Hari Koma karena Tabrak Tiang Lampu Gara-gara Dikejar Gangster
Supriadi menyebutkan, 5 orang siswa lainnya yang menjadi korban sedang menjalani perawatan medis di RSU Mujaisyah.
“Korban luka-luka 5 orang saat ini dirawat di RS Mujaisyah Palopo, mereka menjalani perawatan intensif,” tutur Supriadi.
Saat ini, Alimuddin diamankan di Sat Lantas Polres Palopo bersama barang bukti berupa mobil Daihatsu Feroza.
“Sopir bernama Alimuddin merupakan suami dari Kepala Sekolah SD Matekko tempat para korban ini bersekolah, saat ini diamankan di Satuan Lantas Polres Palopo untuk proses hukum lebih lanjut,” terang Supriadi.
Baca juga: Akhir Tabungan Siswa Sumenep Rp 262 Juta usai Dibuat Belanja Mantan Kepsek, Kini Berakhir Damai
Kejadian ini bermula dari adanya kegiatan gerak jalan yang dilakukan oleh para siswa SD di Palopo.
Peristiwa ini terjadi di depan SDN 09 Matekko Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara, Kota Palopo pada Rabu (14/8/2024).
Kecelakaan tersebut bermula saat sejumlah peserta gerak jalan dari SDN 09 Matekko menunggu jemputan menuju ke Lapangan Gaspa yang merupakan titik awal gerak jalan indah Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI.
Hal tersebut diungkapkan oleh saksi bernama Erni, warga yang melihat langsung peristiwa tersebut.
"Waktu datang itu mobil, dia ke atas dulu karena kondisi jalan penurunan jadi dia putar mobil di atas," kata Erni.
Setelah memutar kendaraannya, pengendara mobil tersebut kemudian menuju ke arah sekumpulan pelajar untuk menjemput mereka.
Namun, karena kondisi jalan yang merupakan penurunan dan rem mobil tersebut blong mengakibatkan pengendara mobil tak dapat mengendalikan kendaraannya.
"Dia menghindari mobil istrinya yang ada di depannya terus dia banting setir ke arah kanan dan menabrak anak-anak yang sedang berdiri di situ (samping drainase),” jelasnya.
Selanjutnya, rekan korban yang selamat bernama Kayla mengungkapkan, pengendara mobil sempat berteriak agar pelajar yang ada di jalan tersebut pindah karena remnya blong.
"Sempat ji tadi teriak itu yang bawa mobil na bilang pindahko semua, blong rem ku, tapi karena penurunan jadi cepat sekali jalannya itu mobil, tidak sempat yang lain pindah jadi ditabrak," kata Kayla.
Akibatnya, enam pelajar tertabrak bahkan terjepit di antara plat duicker dan mobil yang menabraknya.
Warga sekitar kemudian membawa sejumlah korban ke rumah sakit umum (RSU) Mujaisyah untuk mendapat perawatan medis.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com